SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Parkir Semarang yang masih semrawut yang dibuktikan dengan masih banyaknya mobil yang parkir di halte bus trans semarang menjadi gunjingan netizen.

Semarangpos.com, SEMARANG – Permasalah parkir di Kota Semarang yang semrawut menjadi gunjingan netizen Group Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Gunjingan ini bermula dari postingan pengguna akun Facebook Usman Affandi tentang sebuah halte bus trans Semarang yang digunakan untuk parkir sejumlah mobil.

“Halte bus trans Semarang depan BCA Jl. Pemuda sudah tidak digunakan lagi ya? Soalnya digunakan parkir gitu depanya,” tulis Usman Affandi sambil memposting foto beberapa beberapa mobil diparkir di depan halte itu di Group Facebook MIK Semar, Rabu (6/4/2016).

Postingan Usman Affandi itu pun mengundang respons beragam dari para netizen. Kebanyakan mereka mengecam parkir mobil di halte trans Semarang itu.

”Kadang mampu beli mobil belum tentu mampu mengikuti aturan maklum, maklum,” tulis pengguna akun Facebook Sapta Perkas.

“Tinggal di derek semua, beres. Ayo Dishub [Dinas Perhubungan], berani menderek mereka, nggak?, timpal pengguna akun Facebook Eko Koddy.

“Kok bisa gini sih?” tulis pengguna akun Facebook Agung Wahyu Diono Awd.

”Parah tuh. Bisa beli mobil ngga bisa mikir. Kalo sopir juga pasti perlu tes ulang SIM [surat izin mengemudi],” tulis pengguna akun Facebook Theresia Tarigan.

Menurut pengguna akun Facebook Novia Sastrodihahardjo kurangnya lahan parkir ditambah jumlah mobil membuat semua dihalalkan termasuk parkir di depan halte. ”Miris yang punya mobil tidak paham,” tulisanya.

“Itu hanya alasan mbak, intinya itu peraturan yang tidak ditaati dan ditegakan,” jawab Usaman Affandi.

”Ngece [melecehkan] pemkot [pemerintah kota] itu. Di jalan Pemuda.
Jalan menuju balai kota [Kantor Wali Kota Semarang] tempat dimana petinggi kota ini berlalulalang,” tulis pengguna akun Facebook Anjar Putune Mbah Fatimah.

Sedangkan menurut akun Faceboo Dody Sriwijaya yang salah adalah juru parkir (jukir) yang mengarahkan parkir mobil di depan helte tersebut.

”Yang parah jukirnya. Mobil tidak bakal berani parkir tanpa arahan dari jukir. Perlu adanya pembinaan buat jukir nakal seperti itu,” tulis Dody Sriwijaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya