SOLOPOS.COM - Karcis parkir tepi jalan di Kota Semarang, Jateng. (Facebook-?Yanuar Azka Setyawan)

Parkir di Stadion Diponegoro Semarang jadi perbincangan khalayak dunia maya (netizen).

Semarangpos.com, SEMARANG – Masalah parkir di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) kembali menjadi sorotan publik dunia maya (netizen). Biasanya, netizen menyoroti parkir liar yang kerap mengganggu lalu lintas di Kota Semarang. Namun kali ini, netizen menyoroti juru parkir (jukir) yang diduga telah memungut ongkos parkir tak sesuai dengan tarif yang tercantum pada karcis.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Hal itu diungkapkan pengguna akun Facebook ?Yanuar Azka Setyawan ke dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Minggu (9/4/2017). Dengan mengunggah foto karcis parkir, ia menjelaskan peristiwa tak menyenangkan itu terjadi di kawasan sekitar Stadion Diponegoro, Kecamatan Semarang Tengah.

“Mohon ditindaklanjuti kepada pihak yang terkait, biaya parkir tepi jalan di pasar tiban Stadion Diponegoro, di karcis tertera biaya parkir Rp1.000 ini kok jadi [dipungut] Rp3.000, monggo dibully,” tulisnya di dinding grup.

Padahal, karcis parkir untuk kendaraan yang terparkir di sekitar Stadion Diponegoro itu juga tercantum nama instansi yang diduga menaungi si jukir, yakni Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang.

Netizen yang tergabung dalam grup Facebook MIK Semar pun mengaku pernah mengalami hal serupa di beberapa wilayah di Kota Semarang. Mereka menganggap jukir yang memungut ongkos parkir tak sesuai denga tarif itu telah melakukamn praktik pungutan liar (pungli).

Kebanyakan dari mereka lantas mengimbau kepada semua warga Kota Semarang untuk menegur jukir nakal yang melakukan praktik pungli. Mereka menginginkan pihak Diskominfo Kota Semarang segera mengetahui praktik pungli di Kota Semarang itu dan segera menindak tegas para jukir nakal.

Meski demikian, ada segelintir netizen yang mengungkapkan para jukir itu tak sepenuhnya bersalah. Mereka mengungkapkan beberapa kawasan parkir di Kota Semarang kerap dijadikan lahan basah oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab yang disebut-sebut sebagai preman dan meminta sejumlah uang setoran kepada para jukir.

Maka dari itu, sebagian netizen lain berharap preman di Kota Semarang dapat ditertibkan sehingga masalah parkir juga dapat dibereskan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya