Jateng
Jumat, 14 April 2017 - 06:50 WIB

PARKIR SEMARANG : Pungutan Tak Sesuai Tarif, Parkir di Stadion Diponegoro Disorot

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karcis parkir tepi jalan di Kota Semarang, Jateng. (Facebook-?Yanuar Azka Setyawan)

Parkir di Stadion Diponegoro Semarang jadi perbincangan khalayak dunia maya (netizen).

Semarangpos.com, SEMARANG – Masalah parkir di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) kembali menjadi sorotan publik dunia maya (netizen). Biasanya, netizen menyoroti parkir liar yang kerap mengganggu lalu lintas di Kota Semarang. Namun kali ini, netizen menyoroti juru parkir (jukir) yang diduga telah memungut ongkos parkir tak sesuai dengan tarif yang tercantum pada karcis.

Advertisement

Hal itu diungkapkan pengguna akun Facebook ?Yanuar Azka Setyawan ke dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Minggu (9/4/2017). Dengan mengunggah foto karcis parkir, ia menjelaskan peristiwa tak menyenangkan itu terjadi di kawasan sekitar Stadion Diponegoro, Kecamatan Semarang Tengah.

“Mohon ditindaklanjuti kepada pihak yang terkait, biaya parkir tepi jalan di pasar tiban Stadion Diponegoro, di karcis tertera biaya parkir Rp1.000 ini kok jadi [dipungut] Rp3.000, monggo dibully,” tulisnya di dinding grup.

Padahal, karcis parkir untuk kendaraan yang terparkir di sekitar Stadion Diponegoro itu juga tercantum nama instansi yang diduga menaungi si jukir, yakni Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang.

Advertisement

Netizen yang tergabung dalam grup Facebook MIK Semar pun mengaku pernah mengalami hal serupa di beberapa wilayah di Kota Semarang. Mereka menganggap jukir yang memungut ongkos parkir tak sesuai denga tarif itu telah melakukamn praktik pungutan liar (pungli).

Kebanyakan dari mereka lantas mengimbau kepada semua warga Kota Semarang untuk menegur jukir nakal yang melakukan praktik pungli. Mereka menginginkan pihak Diskominfo Kota Semarang segera mengetahui praktik pungli di Kota Semarang itu dan segera menindak tegas para jukir nakal.

Meski demikian, ada segelintir netizen yang mengungkapkan para jukir itu tak sepenuhnya bersalah. Mereka mengungkapkan beberapa kawasan parkir di Kota Semarang kerap dijadikan lahan basah oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab yang disebut-sebut sebagai preman dan meminta sejumlah uang setoran kepada para jukir.

Advertisement

Maka dari itu, sebagian netizen lain berharap preman di Kota Semarang dapat ditertibkan sehingga masalah parkir juga dapat dibereskan.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif