Pasar Johar Semarang terbakar beberapa waktu lalu. Kini
Semarang.com, SEMARANG-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tidak ada jual beli lapak pedagang relokasi Pasar Johar yang bertempat di lingkungan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) baik oleh Dinas Pasar maupun pejabat Pemerintah Kota Semarang lainnya.
Ganjar Pronowo dalam peresmian lapak pedagang Pasar Johar sementara di lingkungan MAJT Semarang, Rabu (20/1/2016) menegaskan pihaknya terus mengontrol seluruh tahapan pembangunan lapak untuk relokasi pedagang sementara serta tahapan pembangunan Pasar Johar.
“Jangan pernah mencari kesempatan dalam kesempitan penderitaan rakyat. Zalim itu namanya,” kata Ganjar yang kemudian disambut tepuk tangan peserta yang hadir dalam acara tersebut.
Ganjar menegaskan selama ini, dirinya terus memantau setiap tahapan pembangunan lapak untuk merelokasi meminta para pedagang yang terkena dampak kebakaran Pasar Johar pada 9 Mei 2015.
Ia juga berharap kepada para pedagang dapat segera menempati lapak yang sudah disediakan, sehingga dapat segera berjualan kembali dan mendapatkan penghasilan.
Bantahan mengenai jual beli lapak juga disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto yang mengatakan bahwa tidak ada yang melakukan jual beli lapak pedagang.
“Sistemnya komputerisasi. Jadi jangan khawatir ada yang bermain-main. Jika ada yang bermain-main, laporkan dan akan ditindak tegas,” kata Tavip.
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Triyoto Sarjdoko juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ada yang melakukan jual beli lapak pedagang dan jika ada yang melakukannya akan ditindak.
“Dari dinas [Dinas Pasar Kota Semarang] tidak ada [yang melakukan jual beli lapak]. Tetapi, jika ada kelompok tertentu atau pedagang yang mengambil untung dengan melakukan jual beli lapak, kami sangat menyayangkan,” katanya.