Jateng
Rabu, 25 Mei 2016 - 20:50 WIB

PASAR JOHAR SEMARANG : Pasar Johar Jadi Pusat Kegiatan Budaya, Setuju?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Johar Semarang dengan pilar-pilar cendawan yang khas pada zaman Belanda tampak megah, bersih, dan rapi. (Twitter.com)

Pasar Johar Semarang yang terbakar pada Mei 2015 oleh netizen Group Facebook MIK Semar diusulkan jadi pusat kegiatan budaya.

Semarangpos.com, SEMARANG – Lokasi sementara pedagang Pasar Johar Semarang di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) oleh kalangan netizen diusulkan menjadi permanen. Sedangkan bekas bangunan Pasar Johar yang terbakar pada Mei 2015 diusulkan agar diperuntukan menjadi pusat kajian atau kegiatan budaya.

Advertisement

#gallery-1 { margin: auto; } #gallery-1 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-1 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-1 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */

Pasar Johar terbakar Sabtu (9/5/2015) malam. (@fia51920177)
Petugas pemadam berada dipuing-puing bangunan di dalam Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto diambil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)
Lapak sementara Pasar Johar, Kota Semarang, seluas 6,6 ha yang mampu menampung sekitar 4.800 pedagang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Advertisement

#gallery-1 { margin: auto; } #gallery-1 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-1 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-1 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */

Pasar Johar terbakar Sabtu (9/5/2015) malam. (@fia51920177)
Petugas pemadam berada dipuing-puing bangunan di dalam Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto diambil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)
Lapak sementara Pasar Johar, Kota Semarang, seluas 6,6 ha yang mampu menampung sekitar 4.800 pedagang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)


Advertisement

Tulisan Aryo yang diposting di Group Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) pada Selasa (24/5/2016), mandapatkan dukungan dari para netizen. “Setuju,” tulis pengguna akun Facebook Abih Khan.

Pengguna akun Facebook Andi Kusumo juga memberikan dukungan. “Setuju,” tulisnya.

“Setuju banget om,” timpal pengguna akun Facebook Arif Handoyo.

Advertisement

“Kayak di Borobudur begitu ya om. Wisatawan dilewatkan di pasar ya,” tulis pengguna akun Facebook Widy Hanrayana.

Menurut pengguna akun Facebook Mustain Adinugroho Iwakspeed, harus disesuaikan dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).  “Menurutku tinggal RTRW-nya gimana pak. Kesesuaian peruntukannya saja. Biar penataannya sesuai tata ruang,” tulis dia.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif