SOLOPOS.COM - Relokasi Pasar Johar (JIBI/dok)

Pasar Johar Semarang sempat terbakar beberapa waktu lalu. Kini para pedagangnya akan direlokasi ke pasar darurat.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang khawatir relokasi pedagang Pasar Johar ke lapak sementara di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) kembali molor.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Sampai sekarang, pengundian lapak untuk pedagang saja kan belum selesai. Belum lagi pembangunan lapak pedagang, dan sebagainya,” kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Semarang, Kamis.

Pascakebakaran yang menghanguskan Pasar Johar, Pemerintah Kota Semarang membangun tempat relokasi sementara di kawasan MAJT Semarang untuk menampung ribuan pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Pengundian lapak pedagang di Lapak Sementara Pasar Johar semula direncanakan Dinas Pasar hanya berlangsung dalam lima hari, yakni 11-15 Januari 2016, namun ternyata molor sampai sekarang ini.

Molornya proses pengundian lapak itu membuat rencana relokasi pedagang Pasar Johar ke lapak sementara di kawasan MAJT Semarang yang semula dijadwalkan pada 19 Januari lalu juga ikut mundur.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, Dinas Pasar semestinya konsisten dengan apa yang sudah ditargetkan karena menangani persoalan pasar tradisional menyangkut kepentingan banyak orang.

“Pertama, penataan lapak ukuran 1×2 meter yang tidak sesuai rencana awal, pengundian kurang transparan, pengundian lapak molor, dan ada indikasi ‘permainan’. Ini kan menunjukkan inkonsistensi,” katanya.

Maka dari itu, pihaknya khawatir relokasi pedagang Pasar Johar ke lapak sementara yang direncanakan pada pertengahan Februari ini kembali molor jika tidak ada perhatian yang sungguh-sungguh.

“Setelah mendapat lapak, pedagang masih harus membangun lapak mereka sebelum ditempati untuk berjualan. Itu dengan biaya sendiri. Para pedagang ini sudah sulit sehingga jangan dipersulit lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto mengakui molornya relokasi pedagang Pasar Johar karena membutuhkan ketelitian dan kecermatan Dinas Pasar dalam merelokasi pedagang.

“Kami butuh ketelitian dan kecermatan. Jangan sampai kawan-kawan Dinas Pasar dalam melangkah melakukan hal yang tidak diinginkan. Misalnya, bukan pedagang Pasar Johar tetapi ikut terdaftar,” katanya.

Namun, mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermades) Jawa Tengah itu menargetkan pada pertengahan Februari ini para pedagang Pasar Johar harus sudah menempati lapak sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya