SOLOPOS.COM - Anak-anak muda saat berburu pakaian bekas di Pasar Pon Ambarawa, Semarang, Minggu (7/5/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANGPasar Pon Ambarawa, Kabupaten Semarang menjadi pasar yang selalu ditunggu kalangan milenial untuk berburu pakaian bekas impor atau thrifting.

Pasalnya pasar yang hanya buka mengikuti kalender Jawa pada pasaran Pon itu banyak ditemukan penjual baju bekas impor yang menjajakan dagangannya.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Pantauan Solopos.com di lokasi pasar yang juga dikenal dengan pasar hewan ini, para anak muda ramai-ramai berburu baju bekas impor tersebut. Harganya yang murah membuat tempat itu ramai sejak pagi hari.

Seperti yang dilakukan Dimas, warga Tuntang, Kabupaten Semarang. Ia datang bersama teman-temannya untuk mencari jaket.

“Lagi cari-cari jaket ini. Kalau di sini ada seninya mencari barang yang bagus. Jika beruntung bisa dapat merek terkenal yang limited edition. Sehingga bisa dijual lagi,” terang Dimas kepada Solopos.com, Minggu (7/5/2023).

Dimas mengaku cukup sering datang ke pasar Pon Ambarawa, terutama saat pasaran Pon jatuh pada hari libur seperti Minggu ini.

“Kalau pasaran Pon pas hari Minggu, ya ramai seperti ini,” ungkapnya.

Diakuinya ia memilih membeli baju bekas karena lebih murah dari segi harga. Selain itu, tren anak muda sekarang juga tidak malu memakai baju bekas.

“Banyak yang mencari [dari kalangan anak muda]. Ini juga sekalian untuk jalan-jalan saja, mengisi waktu hari libur,” terangnya.

Berbagai pakaian bisa ditemukan di pasar Pon ini, seperti baju, jaket, celana, dan topi. Barang-barang tersebut bisa didapatkan mulai dari harga Rp20.000 hingga Rp100.000.

Salah seorang pedagang, Harto, mengatakan pasar Pon Ambarawa selalu ramai. Banyak anak-anak muda yang mencari baju-baju bekas. Dalam sehari, ia bisa menjajakan 200 lebih pakaian bekas, mulai dari baju hingga celana.

Menurutnya di Pasar Pon Ambarawa ini merupakan pusat para pedagang baju bekas. Para pembeli yang datang tidak hanya dari Ambarawa, tapi juga dari luar Ambarawa.

“Biasanya pagi sudah mulai berdatangan para pembeli, ” katanya.

Dalam sehari ia bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp1 juta saat kondisi sedang ramai. Barang-barang miliknya dijual dengan harga Rp20.000 hingga Rp100.000, tergantung dari jenis bajunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya