Jateng
Jumat, 21 Juli 2023 - 11:04 WIB

Pasar Slumpring, Surganya Pencinta Kuliner Tradisional di Tegal

Sandra Kartika Hapsari  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pintu masuk Pasar Slumpring Tegal. (Istimewa/Instagram @ahmadtrihawaari)

Solopos.com, TEGAL — Saat berkunjung ke Tegal, Anda bisa mencoba menjajaki makanan dan minuman tradisional tempo dulu yang letaknya berada di Pasar Slumpring, tepatnya terletak di Desa Wisata Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Berada di selatan Kabupaten Tegal, di lereng Gunung Slamet membuat desa ini dijadikan sebagai desa wisata berbasis masyarakat. Pasar Slumpring menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan, baik bagi masyarakat dalam kota, luar kota, bahkan mancanegara.

Advertisement

Di Pasar Slumpring ini, pengunjung bisa bebas menikmati makanan apa saja yang telah disajikan. Dalam hal perdagangan, pada umumnya yang menjadi alat pembayaran atau alat pertukaran adalah uang. Tetapi di Pasar Slumpring ini tidak demikian.

Di sinilah keunikan Pasar Slumpring bermula. Di Pasar Slumpring ini, sistem transaksinya menggunakan koin khusus terbuat dari bambu yang sudah disiapkan. Sebelum eksplorasi makanan dan minuman tradisional yang ada, pengunjung perlu menukar setiap 1 koin seharga Rp2.500.

Dilansir dari laman website setda.tegalkab.go.id pada Kamis (20/7/2023), walaupun berkonsep pasar tradisional, pengelola Pasar Slumpring telah menyediakan alat pembayaran nontunai melalui uang elektronik menggunakan aplikasi seperti OVO, GoPay, LinkAja, dan aplikasi pembayaran nontunai lainnya.

Advertisement

Dimeriahkan sekira 40 pedagang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan penduduk asli Bumijawa, beragam makanan dan minuman dapat dinikmati tanpa perlu khawatir dengan penggunaan bahan kimia. Makanan di sini sangat bervariasi, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan untuk teman cemal-cemil.

Ragam kulinernya, yaitu nasi jagung, nasi bakar, serabi, tahu aci, ketoprak, rujak, dan masih banyak lainnya. Minumannya pun beragam mulai dari teh poci, kelapa muda, dawet, hingga dawet.

Menikmati santapan tempo dulu di tengah hutan bambu menambah nikmat suasana syahdu bagi siapapun yang datang. Sembari menikmati alam, pengunjung juga dihibur dengan pertunjukan musik langsung yang dimainkan oleh pemuda setempat.

Advertisement

Uniknya lagi, para penjual di Pasar Slumpring ini juga mengenakan jarik atau pakaian lurik khas Jawa kuno. Jangan salah hari! Pasar Slumpring ini hanya buka di tiap Minggu mulai pukul 07.00 WIB-12.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif