SOLOPOS.COM - Bangunan Pasar Kliwon di Jl. Jenderal Sudirman, Kudus, Jateng yang diproyeksikan menjadi objek daya tarik wisata belanja. (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Pasar tradisional, Pasar Kliwon, Kudus dinyatakan BPOM Semarang bebas dari makanan berbahan berbahaya.

Semarangpos.com, KUDUSBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, Kamis (30/3/2017), secara mendadak mengetes sampel acak dari sejumlah pedagang di Pasar Kliwon di Pasar Kliwon, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Setelah menguji 22 sampel makanan dan minuman di Pasar Kliwon, petugas BPOM Semarang mengaku tidak menemukan adanya makanan atau minuman yang mengandung zat berbahaya.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Hal itu, tentunya merupakan kabar bagus karena salah satu pasar tradisional di Kudus yang menjadi sampel pengujian BPOM Semarang ternyata tidak ditemukan adanya makanan yang mengandung zat berbahaya,” kata Eni Juniati dari Bagian Layanan Informasi Konsumen BPOM Semarang.

Ia mengatakan sampel makanan dan minuman yang diambil merupakan sampel acak dari sejumlah pedagang di Pasar Kliwon. Sampel yang diuji dalam pemeriksaan mendadak itu adalah ikan pindang, teri basah, teri kering berukuran kecil maupun sedang, ikan cumi basah serta kering, kolang-kaling, tahu, mi basah, bakso, krupuk, sirup dawet, serta udang.

Pengujian sampel makanan dan minuman yang mencapai 22 sampel tersebut, katanya, untuk mengetahui ada atau tidaknya zat berbahaya. Fokus pengetesan itu antara lain kandungan formalin, pewarna jenis Rodhamin Bdan Metanil Yellow—yang tergolong bahan kimia sintetik sehingga berbahaya jika digunakan untuk mewarnai bahan pangan.

Menurut dia, guna memastikan kondisi serupa apakah terjadi pula di pasar tradisional yang lain, tentunya perlu dilakukan pengujian serupa. “Demi kesehatan, pedagang juga perlu memperhatikan produk makanan maupun minuman yang dijual kepada masyarakat benar-benar bebas dari zat berbahaya,” ujarnya.

Apabila zat berbahaya dicampurkan dalam produk makanan atau minuman, tentunya bisa berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Untuk itu, kata Eni, pemda setempat bisa melakukan pengujian terhadap sejumlah sampel makanan dan minuman yang dijual di pasar tradisional lainnya di Kudus.

Sebelumnya, lanjut dia, BPOM Semarang juga memberikan bantuan tes kit untuk melakukan pengujian sejumlah kandungan zat berbahaya pada makanan, seperti formalin maupun pewarna makanan yang dilarang.

Menanggapi hasil pengujian oleh BPOM Semarang tersebut, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno menyambut positif adanya pengujian sampel makanan dan minuman yang dijual di Pasar Kliwon. “Kami juga mengapresiasi para pedagang di Pasar Kliwon karena peduli terhadap kesehatan masyarakat dengan tidak menjual produk yang mengandung zat berbahaya,” ujarnya.

Ia berharap, kondisi tersebut dipertahankan, sehingga kesan pasar tradisional lambat laun semakin baik karena harus bersaing dengan pasar modern. Untuk memastikan di pasar lain juga bebas dari peredaran makanan dan minuman yang mengadung zat berbahaya, katanya, Pemkab Kudus nantinya akan melakukan pengujian serupa sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen.

Pada tahun 2015, Dinas Perdagangan Kudus pernah menemukan kolang-kaling yang diedarkan di sejumlah pasar tradisional di daerah setempat mengandung formalin. Adanya pengawasan secara rutin di sejumlah pasar tradisional, kini kasus serupa tidak lagi ditemukan.

Sejumlah makanan yang dijadikan sampel untuk diuji di laboratorium oleh Dinas Perdagangan Kudus, yakni sosis, bakso, tahu bakso, nugget, kolang-kaling, dan cao. Sampel makanan tersebut diperoleh dari empat pasar tradisional di Kudus, yakni Pasar Kliwon, Pasar Jepang, Pasar Doro, dan Pasar Brayung.

Hasil uji di laboratorium dari keempat pasar tradisional tersebut, hanya kolang-kaling tersebut positif mengandung formalin. Beberapa waktu lalu, Dinas Perdagangan Kudus juga menemukan makanan jenis cetot yang mengandung Rodhamin B.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya