SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang ikan di pasar tradisional. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Pasar tradisonal Rejomulyo di Semarang direvitalisasi, namun malah berbuntut demo pedagang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Puluhan pedagang ikan di Pasar Rejomulyo, Senin (23/1/2017), menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Semarang. Para pedagang pasar tradisional Semarang itu demo seraya membagi-bagi ikan secara gratis kepada pengguna jalan yang melintasi mereka.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Pengendara, pejalan kaki, dan pengayuh becak yang kebetulan melintas di kawasan itu kebagian jatah ikan segar yang sengaja dibawa pedagang dengan menggunakan beberapa mobil bak terbuka. Setidaknya ada 1,5 ton ikan segar yang disiapkan para pedagang pasar tradisional Semarang itu untuk dibagi-bagi pada kesempatan itu,

Ikan-ikan yang dibawa pedagang Pasar Rejosari Semarang itu terdiri atas berbagai jenis, seperti ikan tongkol, bandeng, kerapu, bawal, dan layur. Sebelum dibagikan, ikan-ikan tersebut juga digantungkan di gerbang Balai Kota Semarang. Sontak aksi itu menarik perhatian masyarakat dan pengguna jalan yang kebetulan melintasi kawasan itu.

“Ikan ini gratis. Petugas kebersihan, pengguna jalan, warga boleh ambil. Pak polisi juga boleh. Tetapi, PNS jangan, wis sugih [sudah kaya],” ujar peserta aksi sembari menggantungkan ikan. Kendati digelar secara damai, demo pedagang Pasar Rejosari tersebut mendapatkan pengawalan ketat polisi dan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Semarang.

Pengurus Paguyuban Pedagang Ikan Basah dan Pindang (PPIBP) Pasar Rejomulyo Semarang Mujiburrohman menjelaskan pedagang menilai Pasar Rejomulyo baru tidak layak untuk berjualan. Ketidaklayakan itu bukan dari aspek bagus tidaknya bangunan, kata dia, tetapi kesiapan fasilitas yang ada, seperti lantai, luasan lapak, sanitasi, hingga lahan untuk bongkar muat.

“Tingkat konsumsi ikan sekarang makin banyak. Masak luasan lapak malah dikecilin. Padahal, tiap hari pasar bisa menampung sampai 100 ton ikan untuk dikirim sampai luar Jawa,” ungkapnya.

Pemerintah Kota Semarang berencana membangun ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan Pasar Rejomulyo lama dan membangun Pasar Rejomulyo baru untuk tempat relokasi pedagang dari lokasi lama. Sayangnya, sebagaimana kesaksian para pedagang, mereka tidak dimintai masukan atas rencana pembangunan Pasar Rejomulyo baru oleh Dinas Pasar sehingga pembangunan pasar yang menelan anggaran besar itu tidak sesuai kebutuhan.

Pedagang ikan segar Pasar Rejomulyo itu sejatinya bersedia pindah seandainya saja fasilitas di pasar baru dibenahi, seperti lantai keramik diganti semen, sanitasi diperbesar, dan lahan bongkar muat memungkinkan untuk dibuat lebih luas. Demi menyampaikan aspirasi itu, perwakilan pedagang diberikan kesempatan untuk beraudiensi dengan Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto dan Asisten Administrasi Pemerintahan Trijoto Sardjoko.

Audiensi itu, sebagaimana disaksikan Kantor Berita Antara, sempat memanas. Pemicunya adalah pernyataan Trijoto yang juga mantan Kepala Dinas Pasar Kota Semarang. Audiensi para pedagang pasar tradisional dan birokrat Kota Semarang itu bahkan deadlock karena para pedagang Pasar Rejomulyo itu menilai tidak ada solusi konkret.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya