SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pedagang di pasar tradisional. (Harian Jogja-Endro Guntoro)

Pasar tradisional Meteseh segera ditata Dinas Perdagangan Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Perdagangan Kota Semarang segera menata Pasar Meteseh yang diprioritaskan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017. “Kami sudah prioritaskan penataan Pasar Meteseh di APBD Perubahan 2017, seperti perbaikan saluran,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Kota Semarang, Kamis (14/9/2017).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Rencananya, kata dia, saluran yang ada di sekitar pasar tradisional tersebut akan dilebarkan setengah meter dan kedalamannya dijadikan satu meter agar menampung sirkulasi air, serta perbaikan kanopi. Menurut dia, para pedagang di Pasar Meteseh memang ada yang mengeluhkan sepi pembeli sehingga meminta keringanan retribusi yang akan difasilitasi oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang.

“Sesuai dengan peraturan daerah [perda] yang ada kan bisa ada pengurangan retribusi hingga 25%. Tidak masalah bagi kami, sepanjang mereka berkomitmen menempati pasar itu,” katanya.

Penataan Pasar Meteseh, kata dia, meliputi pula penertiban pasar tiban yang ada di kawasan Sendangmulyo sehingga kegiatan jual-beli bisa terpusat di Pasar Meteseh yang relatif berdekatan. “Pasar tiban ini akan kami tata nantinya agar Pasar Meteseh bisa lebih baik lagi. Sebab, di sana juga sudah padat penduduk sehingga warga bisa melakukan transaksi di Pasar Meteseh saja,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang di Pasar Meteseh meminta pasar tiban di kawasan Sendangmulyo yang relatif berdekatan dengan pasar tradisional itu ditertibkan, apalagi mereka tidak ditarik retribusi. Ketua Paguyuban Pedagang Jasa dan Pasar (PPJP) Pasar Meteseh Semarang, Yeni Nurvita, meminta Dinas Perdagangan melakukan penertiban pasar tumpah di Sendangmulyo karena membuat pasar resmi sepi.

“Warga lebih banyak memilih ke pasar krempyeng di sana [Sendangmulyo] sehingga Pasar Meteseh ini sepi. Padahal, mereka tidak ditarik retribusi. Kasihan pedagang di Pasar Meteseh,” ungkapnya.

Diakuinya, para pedagang di Pasar Meteseh sekarang sedang berbenah karena hanya ada 200 pedagang yang aktif dari total sekitar 500-an kios dan los yang ada di pasar tradisional tersebut. Kemungkinan, kata dia, Pasar Meteseh yang masih sepi disebabkan banyak masyarakat maupun pedagang sendiri yang belum tahu pasar tradisional itu sudah dioperasikan kembali seperti dulu.

“Sebenarnya, Pasar Meteseh ini sudah lengkap menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, mulai sayur-sayuran, pakaian, daging, gerabah, optik, jam tangan, dan sebagainya,” katanya. Dari sekitar 500 kios dan los yang ada, kata dia, sebetulnya semuanya ada yang memiliki, tetapi banyak pedagang pasar tradisional itu yang belum tahu dan belum menempati sehingga perlu terus disosialisasikan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya