SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan di pasar ikan segar (JIBI/Solopos/Antara)

Pasar Rejomulyo direvitalisasi, penempatan pedagang pasar tradisional itu pun diundi, namun tak diikuti para pedagang ikan basah.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui dinas perdagangan, Rabu-Kamis (18-19/1/2017), memaksakan pengundian lapak pedagang di Pasar Rejomulyo baru. Namun, kegiatan yang merupakan tahapan relokasi pedagang pasar tradisional Kota Semarang itu tak diikuti sebagian pedagang ikan basah.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Pengundian lapak akan dilaksanakan dalam dua hari, yakni Rabu-Kamis,” kata Kepala Seksi Penataan dan Pemetaan Dinas Perdagangan Kota Semarang Oktaviatmono di Semarang, Rabu (18/1/2017).

Menurut catatan Dinas Perdagangan Kota Semarang ada sekitar 550 pedagang di Pasar Rejomulyo—atau lebih kondang dengan sebutan Pasar Kobong—yang mestinya mengikuti pengundian lapak itu. Ia mengklaim sebagian besar pedagang salah satu pasar tradisional tersebut kini sudah mendapatkan lapak mereka.

Pengundian itu, katanya, dilakukan secara acak sehingga pedagang tidak bisa memilih lapak yang mereka incar, jika cara itu tak dilakukan ia khawatir muncul kecemburuan di antara pedagang. “Hari ini, yang mengambil undian lapak adalah pedagang kelapa parut, kelapa glondong, garam, gilingan daging, bumbon [bumbu-bumbuan], serta pedagang ikan basah,” katanya.

Diakuinya, pedagang ikan basah pasar tradisional Kota Semarang itu sempat menolak pindah karena mereka menilai kondisi pasar baru kurang layak. Tetapi, klaimnya lebih lanjut, sebagian pedagang ikan basah tersebut kini sudah mengambil undian.

“Dari 44 pedagang ikan basah di Pasar Rejomulyo, sudah ada 14 pedagang di antara mereka yang mengambil undian dan mereka sudah mendapatkan lapak atau tempat untuk berjualan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengabcam pedagang yang tidak mengambil undian lapak tidak akan mendapatkan tempat berjualan. “Kami sudah lakukan zonasi di pasar baru. Blok A dan B di lantai I digunakan untuk pedagang ikan basah, sementara di lantai II ditempati pedagang sembako, ikan asin, dan sebagainya,” katanya waktu itu.

Mujiburrohman, pengurus Paguyuban Pedagang Ikan Basah dan Pindang (PPIBP) Pasar Rejomulyo memberikan informasi berbeda dengan Kepala Seksi Penataan dan Pemetaan Dinas Perdagangan Kota Semarang Oktaviatmono. Meskipun mengonfirmasi adanya beberapa pedagang ikan basah yang mengambil undian lapak, ia memberikan catatan sebagian dari mereka itu akhirnya mengembalikan kartu undian.

“Memang sudah ada beberapa pedagang mengambil undian. Namun, dari pedagang yang sudah mengambil undian itu, sebagian di antara mereka akhirnya mengembalikan lagi undian lapaknya,” katanya.

Diakuinya pula Dinas Perdagangan Kota Semarang juga sudah memberikan kesempatan kepada pedagang ikan basah untuk melakukan rapat internal dan berkomunikasi dengan Wali Kota Semarang. “Intinya, kami tidak menolak kebijakan pemerintah, kami tidak menolak pindah. Tetapi, kalau dipaksakan pindah saat ini dengan kondisi yang ada, kegiatan transaksi lama-lama akan mati,” katanya.

Karena kondisi pasar untuk relokasi pedagangan Pasar Tradisional Rejomulyo yang belum kondusif itu, Mujiburrohman berharap bisa segera bertemu dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk mencarikan solusi terbaik yang sama-sama menguntungkan pedagang, pemerintah, maupun masyarakat.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya