Jateng
Selasa, 11 Juli 2017 - 04:50 WIB

PASAR TRADISIONAL SEMARANG : Pedagang Pasar Johar Keluhkan Sepinya Tempat Relokasi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah berserakan hingga ke jalanan menuju kawasan relokasi pedagang Pasar Johar di dekat Masjid Agung Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Suwito Wito)

Pasar tradisional Johar, Semarang yang terbakar masih membuat para pedagang korbannya prihatin hingga kini.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sejumlah pedagang Pasar Johar Semarang mengeluhkan tempat relokasi, yang tidak kunjung mengalami peningkatan pembeli sejak hampir 1,5 tahun ditempati.

Advertisement

“Lokasi yang terpencil dan minimnya akses transportasi jadi penyebab sepinya tempat ini,” kata salah satu pedagang, Margo, di Semarang, Senin (10/7/2017).

Ia mengatakan pasar sementara yang bertempat di sekitar area Masjid Agung Jawa Tengah ini menyebabkan pedagang yang telah berusia lanjut kesusahan untuk mengakses karena minimnya jumlah angkutan umum. Beda dengan lokasi Pasar Johar yang dapat dengan mudah diakses dari berbagai arah.

Advertisement

Ia mengatakan pasar sementara yang bertempat di sekitar area Masjid Agung Jawa Tengah ini menyebabkan pedagang yang telah berusia lanjut kesusahan untuk mengakses karena minimnya jumlah angkutan umum. Beda dengan lokasi Pasar Johar yang dapat dengan mudah diakses dari berbagai arah.

Selain itu, pasar sementara yang tak kunjung ramai ini, kata dia, menyebabkan banyak pedagang termasuk dirinya mengalami penurunan pendapatan antara 50-70 persen dibandingkan saat masih berada di Johar.

“Bahkan banyak pedagang yang pada akhirnya memutuskan untuk berhenti berdagang dan mencari pekerjaan lainnya akibat penurunan pendapatan yang cukup besar tersebut,” katanya.

Advertisement

“Sejak pindah ke sini hingga sekarang masih belum ada kenaikan yang signifikan, hanya pada saat momen tertentu seperti puasa dan Lebaran kemarin yang sedikit membantu,” katanya.

Menurut dia, walaupun secara fasilitas sudah lebih baik dari waktu pertama kali ditempati, tetapi sejauh ini masih belum mampu meningkatkan jumlah pembeli untuk datang. Fasilitas yang ia maksud adalah kondisi jalan akses dari jalan raya ke pasar yang telah diperbaiki.

Selain itu, menurut pedagang buah ini, banyak pedagang termasuk dirinya harus menurunkan harga jual dagangannya agar mampu menarik lebih banyak pembeli. Misalnya dari harga jual yang awalnya Rp2.000 diturunkan menjadi Rp1.000.

Advertisement

Ia berharap pembangunan Pasar Johar dapat segera terselesaikan sesuai dengan janji pemerintah yaitu dalam jangka waktu lima tahun.

“Namun di jeda waktu hingga selesainya Pasar Johar, saya juga berharap pemerintah melakukan sesuatu agar jumlah pembeli di pasar sementara ini dapat meningkat karena cukup berat dengan kondisi ekonomi seperti saat ini,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif