Jateng
Selasa, 27 Desember 2016 - 13:50 WIB

PASAR TRADISIONAL SEMARANG : Wali Kota Segerakan Pembongkaran Pasar Rejomulyo Lama

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang ikan di pasar tradisional. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Pasar tradisional Semarang, Pasar Rejomulyo lama alias Pasar Kobong segera dibongkar Wali Kota Hendrar Prihadi alias Hendi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi mengatakan Pasar Rejomulyo lama yang selama ini menjadi sentra perdagangan ikan segera bakal segera dibongkar. “Yang jelas, Pasar Rejomulyo baru di akhir tahun ini atau setidaknya awal Januari 2017 akan dioptimalkan dan difungsikan [fungsinya},” katanya di Semarang, Senin (26/12/2016).

Advertisement

Keberadaan Pasar Rejomulyo baru yang sudah rampung dibangun digunakan sebagai tempat relokasi pedagang dari Pasar Rejomulyo lama yang lebih sering disebut Pasar Kobong. Setelah Pasar Rejomulyo baru dioptimalkan, lanjut dia, lokasi lama, yakni Pasar Rejomulyo lama segera dibuatkan surat keputusan penghapusan aset dan segera dilakukan pembongkaran.

“Kami akan bongkar [Pasar Rejomulyo lama] untuk buat ruang terbuka hijau [RTH],” kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi kalangan pedagang yang sudah bersiap-siap pindah dari Pasar Rejomulyo lama untuk menempati Pasar Rejomulyo baru dengan menyiapkan lapak. “Alhamdulillah, kalau mereka [pedagang] yang mau masuk [Pasar Rejomulyo baru], sementara [pedagang] yang tidak mau masuk juga tidak apa-apa,” katanya.

Advertisement

Namun, imbuhnya, bagi pedagang yang tetap tidak bersedia pindah, Hendi mengingatkan Pemerintah Kota Semarang tetap akan membongkar Pasar Rejomulyo lama karena akan dijadikan RTH. Sebagaimana diwartakan, Pemkot Semarang berencana menjadikan Pasar Rejomulyo lama sebagai RTH sehingga menyiapkan pasar baru yang terletak sekitar 200 meter dari lokasi lama.

Pembangunan Pasar Rejomulyo baru sudah rampung, tetapi ternyata dianggap tidak sesuai dengan peruntukan, seperti ubin dari keramik yang dikhawatirkan licin dan saluran air yang tidak memadai. Para pedagang ikan segar yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Ikan Basah dan Pindang (PPIBP) Pasar Rejomulyo menolak pindah sebelum fasilitas yang dikeluhkan dilakukan pembenahan. Meski baru mulai beroperasi sore hingga pagi hari, omzet yang dihasilkan dari aktivitas perdagagan ikan segar di Pasar Kobong cukup fantastis karena berkisar Rp2 miliar/malam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif