Jateng
Senin, 26 Januari 2015 - 05:50 WIB

PASCA LONGSOR JEMBLUNG : Pemkab Banjarnegara Jadikan Lokasi Bencana Jadi Lahan Konservasi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hari terakhir pencarian korban longsor Banjarnegara, Minggu (21/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Hari terakhir pencarian korban longsor Banjarnegara, Minggu (21/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Pasca longsor Jemblung, Banjarnegara, lokasi musibah beralih fungsi bukan lagi untuk kawasan permukiman. Pemkab Banjarnegara menjadikan kawasan ini sebagai lahan konservasi 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjadikan lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, sebagai lahan konservasi yang ditandai dengan kegiatan penanaman massal, Jumat (23/1/2015).

Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah organisasi kemasyarakatan, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, pelajar, pramuka, Basarnas Pos SAR Cilacap, dan relawan.

Advertisement

“Kami menyiapkan lebih dari 10.000 bibit pohon berbagai jenis. Kami pilih tanaman yang tidak menimbulkan longsor susulan. Kita sudah konsultasi dengan Badan Geologi,” kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo.

Ia mengatakan bahwa jenis-jenis pohon yang ditanam di antaranya trembesi, durian, albasiah, nangka, dan tanaman akar wangi.

Menurut dia, tanaman akar wangi mampu tumbuh hingga 15 meter ke dalam tanah sehingga bagus untuk kawasan perbukitan.

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengimbau masyarakat untuk mengubah perilaku dengan tidak membuat kolam di lereng bukit karena dapat mengakibatkan terjadinya longsor.

“Pelajar merupakan pelopor dalam menjaga lingkungan, minimal dengan mengingatkan orang tuanya untuk tidak membuang air limbah sembarangan,” katanya.

Ia mengharapkan bencana longsor di Dusun Jemblung pada tanggal 12 Desember 2014 merupakan yang terakhir bagi Banjarnegara dan seluruh Indonesia.

Salah seorang relawan, Londho mengatakan bahwa penyiapan bibit dan penanaman awal dilakukan dalam tiga hari terakhir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif