Jateng
Minggu, 28 Mei 2023 - 10:02 WIB

Pasokan Menipis, Harga Ayam di Pasar Suruh Kabupaten Semarang Melonjak

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jamilah saat melayani pembeli di kios daging ayam miliknya yang berada di Pasar Tradisional Suruh, Kabupaten Semarang, Minggu (28/5/2023) (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Harga daging ayam di Pasar Tradisional Suruh, Kabupaten Semarang melonjak akibat stok daging ayam yang mulai menipis dalam beberapa waktu terakhir.

Tingginya harga ayam membikin para pedagang dan pembeli mengaku resah. Saat ini harga daging ayam di Pasar Tradisional Suruh, Kabupaten Semarang senilai Rp37.000 per kilogram.

Advertisement

Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Suruh, Jamilah, mengatakan harga daging ayam saat ini fluktuatif. Harga daging ayam pada tiga hari lalu mencapai Rp39.000 per kilogram.

“Harga daging ayam saat ini Rp37.000 per kilogram. Berbeda dengan tiga hari lalu,” kata Jamilah, Minggu (28/5/2023).

Advertisement

“Harga daging ayam saat ini Rp37.000 per kilogram. Berbeda dengan tiga hari lalu,” kata Jamilah, Minggu (28/5/2023).

Jamilah mengaku melambungnya harga daging ayam ini disebabkan karena pasokan mengalami penurunan meski dengan cara bertahap.

“Turunnya bertahap, setelah Rp39.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram. Sekarang Rp37.000 per kilogram,” ujarnya.

Advertisement

“Harga tinggi ini kemungkinan disebabkan ayamnya sendiri mulai tidak ada,” katanya.

Sejak harga daging ayam tinggi, dirinya saat ini hanya bisa menjual daging ayam hingga 70 kilogram setiap harinya.

“Pas harga ayam normal, saya bisa menjual satu kuintal daging ayam setiap hari,” ungkapnya.

Advertisement

Pembeli daging ayam di Pasar Suruh, Ayu, mengaku mengeluhkan naiknya harga daging ayam. Dirinya pun terpaksa mengurangi jumlah pembelian daging ayam.

“Pas harga daging ayam naik, saya mengurangi jumlah pembelian,” kata Ayu.

Daging ayam yang Ayu beli tersebut dijual kembali sebagai satai ayam. Saat ini ukuran satai yang dijualpun terpaksa diperkecil lantaran harga daging ayam masih tinggi.

Advertisement

“Nantinya, daging ayam yang saya beli, saya potong lebih kecil lagi biar tidak merugi,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif