Jateng
Senin, 7 Mei 2018 - 23:50 WIB

PDAM Tirta Moedal Diperingatkan Wali Kota Semarang, Inilah Sebabnya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash; </strong>Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal mendapatkan peringatan keras Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi gara-gara tak responsif menindaklanjuti pengaduan konsumen yang mengeluhkan tidak mengalirnya air hingga dua pekan.</p><p>"Yang namanya laporan masyarakat itu harus diperhatikan sama Pak Dirut [Direktur Utama] dan Pak Dirtek [Direktur Teknik], dicek benar atau enggak laporan yang masuk," kata politikus yang akrab disapa Hendi itu saat melakukan inspeksi mendadak ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu milik PDAM Tirta Moedal di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/5/2018).</p><p>Peringatan itu disampaikan Hendi menyikapi banyaknya keluhan mengenai air PDAM yang mati belakangan hari ini. Keluhan dari masyarakat juga banyak disampaikan melalui jejaring media sosial Twitter kepada orang nomor satu di Kota Semarang itu, bahkan ada yang mengeluhkan air PDAM sudah dua pekan tidak mengalir.</p><p>"Harus didatangi itu warga yang lapor. Jangan sekadar dijawab akan ditindaklanjuti. Masyarakat enggak butuh itu," kata Hendi dengan nada meninggi kepada jajaran PDAM Kota Semarang.</p><p>Hendi meminta PDAM bergerak cepat mencari pasokan air dari daerah sekitar apabila debit air tidak mencukupi, terutama di IPA Kudu di kawasan Genuk, Kota Semarang. Ia meminta diupayakan pasokan air dari Sungai Dombo, Sayung, Kabupaten Demak untuk bisa masuk ke IPA Kudu, sebab IPA itu memerlukan pasokan air 900 liter/detik hingga 1.200 liter per detik (l/s).</p><p>"Kalau untuk mengaliri air di wilayah timur butuh pasokan 900 l/s-1.200 l/s, sementara sekarang kondisinya hanya 600 l/s, saya minta usahakan pasokan air 300 l/s dari Dombo bisa masuk dulu," katanya.</p><p>Menurut dia, debit air baku pasokan PDAM ke IPA Kudu berkurang karena instalasi Kedungombo menuju Kudu sedang diperbaiki pemerintah pusat untuk meningkatkan suplai air menjadi 1.800 l/s. "Seharusnya ini sudah diantisipasi sejak awal. Proses perbaikan itu baru selesai pada 2019, semestinya harus ada alternatif yang dilakukan, seperti mengambil pasokan dari Dombo," katanya.</p><p>Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang M. Farchan mengakui pasokan air baku di IPA Kudu berkurang karena ada perbaikan instalasi di Waduk Kedongombo. "Perbaikan instalasinya sepanjang 42 km dengan lama perjalanan air menuju IPA Kudu sekitar 46 jam. Debit air menjadi berkurang, belum kemungkinan pencurian air karena instalasinya terbuka," katanya.</p><p>Akan tetapi ia lalu memastikan pasokan air akan ditambah dengan suplisi dari Gubug, Grobogan yang semula berkapasitas 100 l/s menjadi 300 l/s menuju IPA Kudu ditambah Sungai Dombo sebesar 100 l/s. "Upaya kedua, mengalihkan sebagian pasokan air di IPA Kaligarang kepada layanan yang dulu pernah disuplai instalasi pipa Gajahmungkur sebelum IPA Kudu dioperasikan," kata Farchan.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif