SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto. (Solopos.com-Staf Ahli DPRD Jateng)
Solopo.com, SEMARANG -- PDIP mengalami kekalahan di empat daerah di Jawa Tengah (Jateng) dalam Pilkada Serentak 2020. Keempat daerah itu yakni Kabupaten Kendal, Pemalang, Purworejo, dan Kota Magelang.
Sekretaris DPD PDIP Jateng, Bambang Kusriyanto mengaku akan segera melakukan evaluasi di empat daerah itu. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui penyebab kekalahan calon yang diusung partai berlambang kepala banteng tersebut.
"Nanti kita akan evaluasi. Apa kekalahan itu karena struktur partai, atau figur calon yang kurang solid? Itu yang akan kami cari tahu," ujar Bambang kepada wartawan di Semarang, Kamis (10/12/2020).
Umumkan di Instagram, Ustaz Yusuf Mansur Positif Covid-19
Umumkan di Instagram, Ustaz Yusuf Mansur Positif Covid-19
Bambang Kusriyanto yang akrab disapa Bambang Krebo itu menambahkan meski kehilangan kemenangan di empat daerah, secara keseluruhan PDIP mampu meraih hasil melebihi ekspektasi.
Semula PDIP menargetkan meraih 70% kemenangan atau sekitar 15 daerah pada Pilkada 2020 di 21 kabupaten/kota di Jateng. Namun, kenyataannya PDIP mampu meraih 81% kemenangan atau 17 daerah.
PDIP Menangi Pilkada 17 Kabupaten/Kota di Jateng Versi Hitung Cepat, Ini Kata Bambang Pacul
Bahkan di enam daerah itu, PDIP sempat menerjunkan 14 kadernya yang saat ini menjabat anggota DPRD Jateng untuk membantu kampanye paslon yang diusung.
"Namun, ternyata dari enam daerah itu hanya dua yang bisa kita menangkan, yakni Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan. Lainnya lolos, di Purworejo dan Kendal itu survei terakhir kita sudah kalah," terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Jateng itu.
DPT Pilkades Serentak di Boyolali Ditetapkan, Jumat Mulai Kampanye
Meski demikian, Bambang mengaku cukup senang dengan hasil Pilkada 2020 di Jateng itu. Ia pun menilai hasil di Pilkada 2020 ini menjadi modal PDIP dalam menghadapi pemilihan umum 2024 nanti.
"Bagi yang meraih kemenangan, saya minta disyukuri. Tapi, jangan terlalu euforia. Jangan bikin arak-arakan yang menyebabkan kerumunan sehingga menimbulkan kerumunan. Ingat, ini masih masa pandemi [Covid-19]," tutur Bambang Krebo.