Jateng
Senin, 4 Maret 2024 - 19:53 WIB

PDIP Raih Suara Tertinggi, tapi Jumlah Kursi DPRD Kota Semarang Turun

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kursi DPRD. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — PDIP menjadi partai peraih suara tertinggi dalam Pemilu Legislatif (Pileg) DPRD Kota Semarang 2024. Kendati demikian, perolehan kursi PDIP di DPRD Kota Semarang justru akan mengalami pengurangan.

Hal tersebut diketahui dalam rapat pleno terkait rekapitulasi penghitungan suara tingkat kota yang digelar KPU Kota Semarang, Minggu (3/3/2024). Dalam rapat pleno itu, PDIP diputuskan sebagai pemenang dengan raihan 64.982 suara.

Advertisement

Meski demikian, Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang karib disapa Hendi, mengaku kursi PDIP di DPRD Kota Semarang akan berkurang. Jika pada Pemilu 2019, PDIP meraih 19 kursi, maka pada pemilu kali ini PDIP justru kehilangan lima kursi, menjadi 14 kursi.

“Iya, turun lima kursi. Sekarang hanya dapat 14 kursi,” ujar Hendi saat dihubungi Solopos.com, Senin (4/3/2024).

Mantan Wali Kota Semarang dua periode itu mengaku bakal melakukan evaluasi secara menyeluruh atas berkurangnya perolehan suara itu. Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara detail evaluasi apa saja yang akan dilakukan.

Advertisement

Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Kota Semarang, Kadar Lusman atau Pilus, menyebutkan 14 kursi DPRD Kota Semarang itu diraih caleg PDIP dari tiap daerah pemilihan. Di enam dapil yang ada di Kota Semarang pada Pileg DPRD Kota Semarang 2024, PDIP mampu mengirimkan wakilnya atau caleg.

Pilus pun memperinci di Dapil Kota Semarang 1 yang meliputi Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Utara, dan Semarang Timur, PDIP meraih dua kursi. Kemudian Dapil Kota Semarang 2 (Gayamsari, Genuk, dan Pedurunga) 3 kursi, Dapil Kota Semarang 3 (Candisari dan Tembalang) 2 kursi.

Kemudian Dapil Kota Semarang 4 (Gajahmungkur, Banyumanik, dan Gunungpati) 3 kursi, Dapil Kota Semarang 5 (Mijen, Ngaliyan, dan Tugu) 2 kursi, dan Dapil 6 (Semarang Selatan dan Semarang Barat) 2 kursi.

Advertisement

Pilus juga memperinci dapil yang mengalami defisit kursi. Dapil itu antara lain Dapil 2 yang dulunya mendapat 5 kursi, kini hanya 2 kursi. Kemudian Dapil 3 yang semula 3 kursi menjadi 2 kursi, serta Dapil 6 yang sebelumnya 3 kursi menjadi 2 kursi.

“Kalau ditanya suara lari kemana, itu kan perebutan kursi terakhir. Kalau bicara diambil partai lain, mana saja kurang tahu juga. Soalnya di dapil itu [2, 3, dan 6] ada parpol yang kursinya naik dan ada juga yang turun,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif