Jateng
Senin, 12 April 2021 - 15:37 WIB

Pecak Belut Bu Niti Pemalang, Sambal Gurih Pedas dengan Siraman Santan

Newswire  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pecak belut legendaris buatan Warung Bu Niti Pemalang (Detikcom)

Solopos.com, PEMALANG -- Singgah di Kota Pemalang jangan lupa menjajal kuliner khas bernama Pecak Belut Pati. Warung makan legendaris yang hadir sejak tahun 1975 ini menghadirkan masakan berbahan baku belut.

Pecak Belut Pati Bu Niti di Desa Tegalmlati, Petarukan ini sudah sangat terkenal di masyarakat pantai Utara Jawa. Mengutip detik.com, Senin (12/4/2021),  meski warungnya sederhana, kelezatan Pecak Belut Pati di sini tergolong legendaris.

Advertisement

Saat ini warung sudah dikelola generasi kedua dan tetap mempertahankan resep sambal pecak khas Pemalang. Sambal Pati dibuat dari sambal terasi, rempah-rempah, dan adonan santan. Di Warung Bu Niti, sambal pati kemudian dipadukan pecak belut yang terbuat dari belut goreng yang sedikit diremukkan. Tambahannya, daun pepaya, tauge, dan mentimun.

Baca Juga : Air Minum Ajibpol Pemalang Butuh Marketing Andal Tembus Pasar

Memang, Pecak Belut Sambal Pati ini, banyak digandrungi warga. Selain warga di Pemalang, juga kerap sering datang pelanggan dari luar kota. Warung Bu Niti ini bisa diipastikan ramai saat jam makan siang, apalagi jika akhir pekan. Warga yang melintas di Jalur Pantura, akan mampir ke sini. Lokasinya hanya dua menit dari jalur Pantura Petarukan.

Advertisement

Sensasi gorengan belut yang gurih bercampur pedas, membuat para pelanggan ketagihan. Dalam sehari, rata-rata warung ini bisa menghabiskan 50 porsi pecak belut. Selama sepekan menghabiskan satu kwintal belut yang kadang dipasok hingga Pulau Kalimantan.

"Stok kami datangkan dari Kalimantan. Kalau belut seputar Pemalang sini, belum musim. Jadi dua pekan sekali saya datangkan dari Kalimantan," jelasnya.

Baca Juga : Tak Ada Yang Berani Tebang Randu Jejer Pemalang Karena Penunggunya Ular

Advertisement

Untuk satu porsi pecak belut sambal pati komplet dengan tempe, tahu goreng dan lalapan, dijual dengan harga Rp45.000. Biasanya warung akan ramai jika memasuki jam makan siang.

"Kebanyakan memang tamu luar kota, kalau pas jam makan siang. Pelanggan memang lebih suka pecak belut sambal Pati. Kita semua fresh. Belut digoreng dadakan sehingga masih segar dan enak," kata Lestari, generasi kedua pengelola warung Bu Niti.

Baca Juga : Gerobak Nasgor Jrakah Pemalang Ini Penanda Kampungnya Bakul Nasi Goreng

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif