SOLOPOS.COM - Pedagang sayuran menunggu pembeli di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Senin (3/7/2023). Harga cabai merah keriting di pasar tersebut saat ini sudah tembus Rp50.000 per kilogram. (Solopos.com/Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Harga cabai beragam jenis mengalami kenaikan drastis di pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah, dalam beberapa waktu terakhir.

Para pedagang menduga kenaikan harga bumbu dapur bercita rasa pedas ini terjadi akibat musim kemarau sehingga produksi atau panen di tingkat para petani turun.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Salah satu pedagang sayur dan bumbu di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Indah, 36, mengatakan saat ini cabai merah keriting tembus di angka Rp50.000 per kilogram. Sementara harga cabai rawit setan mencapai Rp40.000 per kilogram.

“Harga cabai sudah naik sejak sebelum Iduladha. Cabai keriting sekarang Rp50.000 per kilogram, sebelumnya Rp40.000. Cabai rawit setan sekarang harganya Rp40.000 per kilogram. Naiknya lumayan,” kata Indah saat ditemui di lapaknya, Senin (3/7/2023).

Tak hanya cabai-cabaian, sejumlah komoditas sayur mulai dari wortel hingga kubis atau kol mengalami kenaikan harga yang lumayan tinggi. Selain karena musim kemarau, dirinya menduga libur panjang Iduladha juga mempengaruhi distribusi sayur di Kota Semarang.

“Wortel juga naik sekarang, satu kilogram harganya Rp17.000. Kemarin Rp13.000. Yang naik drastis ini buncis, sekarang sampai Rp21.000 per kilogramnya. Naik karena libur panjang jadi yang ngirim kan ikut libur,” sebutnya.

Hal senada juga dikatakan oleh pedagang sayur lainnya, Istirohah. Ia kini menjual cabai rawit setan dan cabai rawit keriting seharga Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogramnya.

Selain itu sejumlah sayur juga mengalami kenaikan harga karena hasil panen petani yang diduga terpengaruh oleh musim kemarau.

“Iya sekarang cabai masih tinggi, yang paling mahal itu justru rawit hijau di sini, saya jual Rp 50.000 per kilogramnya. Sayur-mayur juga pada naik, mungkin karena musim kemarau ya. Jadinya hasil panennya petani kurang maksimal,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya