Jateng
Senin, 5 Juli 2021 - 18:48 WIB

Pekalongan Punya 6 Keunikan Ramah Lingkungan

Yesaya Wisnu  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo resmi kota Pekalongan, salah satu 6 keunikan dari Kota Batik di Pantura (Sumber: Liputan6.com)

Solopos.com, PEKALONGAN — Sebagai salah satu kota di jalur pantura yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Jawa Tengah, Kota Pekalongan ternyata memiliki banyak keunikan yang belum banyak diketahui. Mengutip Liputan6.com, Senin (5/7/2021), ada 6 keunikan yang beberapa di antaranya dinilai sangat ramah lingkungan yang perlu diketahui terkait Pekalongan, apa saja itu?

Limbah Tahu Sebagai Bahan Bakar

Advertisement

Selain industry batik, Pekalongan juga menjadi pusat pertumbuhan industri tahu. Karena itu, limbah tahu kerap dipakai sebagai bahan bakar, seperti yang dilakukan oleh warga di Kelurahan Duwet. Area ini bahkan sudah dibangun pengolahan limbah tahu dan banyak masyarakat Pekalongan yang mulai beralih menggunakan limbah produksi tahu ketimbang gas elpiji.

Penggunaan Tong Goyang

Advertisement

Penggunaan Tong Goyang

Saat semua daerah menggunakan tempat sampah organik dan anorganik, Pekalongan telah menggunakan tong sampah goyang yang bisa menghasilkan kompos dalam kurun waktu sebulan. Selain menjaga lingkungan tetap bersih, penerapan tong sampah goyang ini terbukti bisa mengurangi emisi karbon dari sektor sampah.

Kerajinan Batik dari Limbah

Advertisement

Logo yang Unik

Logo Kota Pekalongan mirip dengan gambar bola yang terdiri dari 5 elemen, yaitu elemen manusia yang sedang mengangkat tangan, elemen canting, elemen air, elemen ikan dan elemen manusia pekerja. Kelima elemen ini menyatu dan mempresentasikan manusia Pekaongan yang berdaya cipta tinggi.

Kota Kreatif Dunia

Advertisement

Pekalongan yang dikenal sebagai kota kecil yang jauh dari ingar binger dunia politik ternyata oleh DIrektur Jendral UNESCO, Irini Bokova ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia sejak Desember 2014 silam.

Libur Kerja hari Jumat

Penetapan hari libur di hari Jumat ini berkaitan erat dengan Kota Pekalongan yang dikenal juga dengan kota santri umat Islam di mana Jumat adalah hari istimewa menunaikan ibadah shalat Jumat berjamaah di masjid. Setiap kamis sore dilakukan yaumul hisab atau perhitungan akhir alias ‘pocokan’ (gajian) bagi pekerja tersebut sebelum besoknya libur.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif