SOLOPOS.COM - Ketua KPU Salatiga Syaemuri (tengah) saat mendampingi petugas pantarlih coklit di rumah Ketua PWI Salatiga, Surya Yuli (kanan), Selasa (14/2/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGAKomisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga fokus mendata para tokoh masyarakat di pekan pertama pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih di Pemilu 2024. Kegiatan coklit dilakukan petugas pemuktahiran data pemilih (pantarlih), dimulai Minggu (12/2/2023)-Selasa (14/3/2023).

Ketua KPU Kota Salatiga, Syaemuri, mengaku sengaja melakukan coklit ke rumah para tokoh yang ada di Salatiga di pekan pertama. Hal itu bertujuan mentransfer informasi kepada seluruh stakeholder masyarakat agar mengetahui proses pencocokan dan penelitian daftar pemilih saat sekarang.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Coklit tokoh ini dalam rangka menyosialisasikan pada para pihak bahwa mulai tanggal 12 Februari sampai 14 Maret adalah waktu atau tahapan pencocokan dan penelitian daftar pemilih,” ungkap Syaemuri saat mendampingi pantarlih coklit di rumah Ketua PWI Salatiga, Surya Yuli, Selasa (14/2/2023) sore.

Syaemuri mengatakan pihaknya telah melakukan coklit ke beberapa tokoh yang ada di Salatiga. Di antaranya Ketua PWI Salatiga, Ketua NU, Ketua Muhammadiyah, Rektor UKSW, Ketua, Wakil ketua DPRD, Ketua Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), dan Ketua Bawaslu.

“Tokoh-tokoh ini merupakan bagian representasi masyarakat yang kami laksanakan coklit. Supaya momentum ini bisa dijadikan informasi semua pihak bahwa coklit dimulai,” terang Syaemuri.

Ia mengatakan data sementara di Salatiga saat ini ada sekitar 149.000 daftar pemilih tetap (DPT). Coklit digunakan untuk memutakhirkan jumlah pasti warga yang terdaftar sebagai DPT.

“Ini bisa berkurang, bisa bertambah. Nanti kamilihat kondisi di lapangan seperti apa. Dari data itu tersebar di 651 TPS,” jelas dia.

Syaemuri mengatakan jumlah petugas pantarlih di Salatiga mencapai 651 orang. Jumlah itu sesuai dengan jumlah TPS yang ada. Sebab satu petugas bertanggung jawab mencoklit satu TPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya