SOLOPOS.COM - Ilustrasi perkelahian (JIBI/Solopos/Dok.)
Solopos.com, BANYUMAS — Aparat Polresta Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), memutuskan untuk menahan remaja berstatus pelajar SMP di Sokaraja, pelaku duel atau perkelahian berdarah dengan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit, yang menyebabkan lawannya meninggal.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi Siswanto, mengatakan penahanan pelaku yang masih di bawah umur dilakukan karena perbuatannya yang menghilangkan nyawa orang lain atau termasuk dalam pembunuhaan.
“Pelaku berinisial V, 15, kami tahan sejak kemarin [Minggu, 16 Juli 2023],” ujar Kasatreskrim Polresta Banyumas, Senin (17/7/2023).
Menurut dia, remaja berinisial V tersebut mengaku telah melakukan perkelahian hingga mengakibatkan lawannya berinisial K, 15, meninggal dunia akibat terkena sabetan senjata tajam.
“Kasus ini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Banyumas,” tambahnya.
Menurut Agus, penyidik hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap V dengan didampingi petugas dari Balai Pemasyarakatan Purwokerto, psikolog, dan pihak lainnya untuk memastikan bahwa yang bersangkutan tidak berada di bawah tekanan.
Disinggung mengenai asal sekolah pelaku, Kasatreskrim mengatakan V diketahui sebagai pelajar salah satu SMP di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Perkelahian antar-dua orang remaja yang masih berstatus pelajar SMP itu terjadi di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, pada Jumat (14/7/2023) dini hari pukul 02.30 WIB.
Perkelahian atau duel berdarah dengan menggunakan senjata tajam itu dilakukan oleh K dan V, yang tercatat sebagai warga Desa Karangnanas, Sokaraja, Banyumas. Akibat perkelahian tersebut, remaja berinisial K meninggal dunia di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada pukul 03.10 WIB setelah mengalami luka-luka akibat terkena sabetan senjata tajam.
Sementara pelaku berinisial V berhasil ditangkap petugas Polsek Sokaraja dan Satreskrim Polresta Banyumas di wilayah Purwokerto, Banyumas, beberapa jam setelah kejadian.