Solopos.com, SEMARANG — Satreskrim Polrestabes Semarang menetapkan AY, 22 sebagai tersangka dalam kasus meninggalnya bocah perempuan berusia tujuh tahun dengan cara tak wajar, yakni mengalami luka di dubur dan kemaluan. Belakangan diketahui, AY ternyata merupakan paman korban.
AY dihadirkan langsung dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang. Ia mengenakan baju tahanan bewarna biru. Namun, wajahnya ditutupi dengan sebo alias penutup muka.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan, mengatakan AY ditangkap tak lama setelah meninggalnya korban. Ia ditangkap saat sedang mengurus prosesi kematian korban.
“Tersangka paman korban atau adik ibu dari korban. Inisial AY umurnya 22 tahun. Ini tinggal serumah dengan korban, orang tua korban, dan nenek korban,” kata AKBP Donny dalam jumpa pers, Kamis (19/10/2023).
Ia menjelaskan peristiwa ini terungkap saat tim piket Inafis Polrestabes Semarang mendapat informasi dari tim dokter Rumah Sakit Panti Wilasa jika ada seorang anak berusia enam tahun 11 bulan meninggal dengan cara tidak wajar.
“Kasus ini bermula tim piket Inafis mendapat informasi dari dokter jaga di RS Panti Wilasa bahwa didapati ada korban anak meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar, ada luka pada bagian kemaluan dan anus dari korban,” jelasnya.
Polisi langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa orang tua dan paman korban. Dari penyelidikan itu diketahui jika pelaku kerap melakukan pencabulan dan pemerkosaan pada bocah kelas I SD itu.
Sebelumnya diberitakan Solopos.com, warga di Kecamatan Gayamsari, Semarang digemparkan dengan meninggalnya seorang bocah berinisial KSA pada Selasa (17/10/2023) malam. Bocah berusia tujuh tahun itu diduga meninggal dengan cara tidak wajar karena terdapat luka di dubur dan kemaluannya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
