SOLOPOS.COM - Petugas mengganti jaringan kabel terbuka dengan kabel tertutup di simpang Manahan, Solo, Rabu (5/3). Penggantian tersebut dilakukan agar jaringan listrik lebih aman dan tahan terhadap cuaca buruk. (Dok/JIBI/Solopos)

Pelanggan Listrik di Jateng dan DIY didominasi kalangan rumah tangga.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Jumlah pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Surakarta tercatat sebanyak 1,18 juta orang. Menempati peringkat ketiga terbanyak di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di bawah wilayah Semarang dan Kudus.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Manager Bidang Niaga PLN Distribusi Jateng dan DIY, Susiana Mutia, mengatakan total jumlah pelanggan listrik sampai Februari 2015 tercatat sebanyak 9,55 juta orang.

“Jumlah pelanggan paling banyak di wilayah Semarang yakni 1,33 juta orang; disusul Kudus sebanyak 1,21 juta orang, dan Surakarta sebanyak 1,18 juta orang,” katanya di Semarang akhir pekan lalu.

Daya tersembung listrik di area Surakarta meliputi Kota Sola, Sragen, Sumberlawang, Wonogiri, dan Jatisrono, lanjut Susiana mencapai 1,77 juta pelanggan dengan penjualan sebanyak 334,10 juta kilowatt hour (kwh). “Wilayah Surakarta memberikan kontribusi pendapatan senilai Rp336,78 miliar,” imbuhnya.

Susiana lebih lanjut menyatakan jumlah pelanggan di Jateng dan DIY masih didominasi rumah tangga yakni sebesar 94%, disusul bisnis 3,40%, sosial 2,48%, lainnya penerangan jalan umum, pemerintah, dan industri.

Meski jumlah pelanggan bisnis dan industri lebih kecil dibandingkan rumah tangga, tapi memberikan kontribusi pendapatan cukup besar.

“Dari jumlah pelanggan tegangan menengah sebanyak 2.339 pelanggan menghasilkan pendapatan senilai Rp624,255 miliar dari total pendapatan senilai Rp1,5 triliun,” ungkap Susiana.

Dia menambahkan jumlah permintaan sambungan baru listrik terus meningkat, karena keterbatasan material PLN belum bisa memenuhi permintaan tersebut.

Data PLN Distribusi Jateng dan DIY per 1 April 2015 tercatat jumlah daftar tunggu pasang baru listrik tercatat sebanyak 24.195 pelanggan, terdiri dari 21.409 rumah tangga, 2.025 bisnis, 606 sosial, 82 industri, 68 pemerintah, dan lima layanan khusus.

“Permintaan daya sambungan baru listrik di Jateng dan DIY per bulan rata-rata 40.000 pelanggan, tapi kami hanya bisa memenuhi sekitar separuhnya,” beber Susiana.

Sementara itu, Manager Bidang Distribusi, Andreas Heru S. mengungkapkan jumlah pembangkit listrik di Jateng saat ini ada empat unit yakni PLTU Rembang dengan kapasitas 2 X 315 megawatt (MW).

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjungjati B, Jepara dengan kapasitas 4 X 660 MW, PLTU IPP Cilacap dengan kapasitas 1 X 600 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambaklorok, Kota Semarang berkapasitas 1.000 MW dan PLTU Tambaklorok berkapasitas 300 MW.

“PLN akan membangun dua lagi yakni PLTU di Adipala, Cilacap berkapasitas 660 MW dan PLTU Batang dengan kapasitas 2 X 1.000 MW,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya