Jateng
Kamis, 4 Desember 2014 - 23:50 WIB

PELAYANAN LISTRIK : Pemkab Batang Dukung Percepatan Proyek PLTU

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangkit tenaga listrik tenaga uap (JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi/Antara

Kanalsemarang.com, BATANG—Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendukung percepatan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2 X 1.000 megawatt di tiga desa di Kecamatan Kandeman dan Tulis.

Advertisement

Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo di Batang, Kamis, mengatakan kehadiran proyek ketenagalistrikan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah yang berada di sekitar area proyek itu.

“Kami berharap pembangunan PLTU dapat segera dilaksanakan dan berkontribusi langsung pada ekonomi di Batang. Pemerintah Batang akan mendukung proyek ini, termasuk dalam hal pembebasan sisa lahan yang akan dilakukan oleh PLN,” katanya seperti dikutip Antara, Kamis (4/12/2014).

Menurut dia, untuk memberikan pemahaman mengenai sisa proses pembebasan lahan sekitar 13%, pemkab bersama PLN dan BPN Jawa Tengah telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan.

Advertisement

Berkaitan dengan penerapan UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, yang akan diterapkan mulai 1 Januari 2015, kata dia, pemkab juga telah memberikan pemahaman proses pembebasan lahan dan resiko jika belum tercapai kesepakatan pada para pemilik lahan.

“Pemkab akan berusaha dan memastikan bahwa masyarakat pemilik lahan akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan proyek PLTU. Proyek ini akan menjadi penggerak ekonomi baru di Batang,” katanya.

Presiden Direktur Bhimasena Power Indonesia (BPI), Mohamad Effendi menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen menuntaskan proyek ini sesuai kesepakatan yang telah dilakukan PLN.

Advertisement

BPI, kata dia, juga akan mendukung penuh langkah PLN dan pemerintah untuk segera menyelesaikan pembebasan sisa lahan di proyek PLTU Batang.

“Kami siap membangun proyek itu sejalan dengan upaya pemerintah dan PLN membebaskan sisa lahan. Kami juga akan memaksimalkan potensi daerah Batang dalam pembangunan proyek ini,” katanya.

Ia mengatakan PLTU Batang merupakan bagian dari proyek ketenagalistrikan 35 ribu MW yang menjadi program pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla yang harus tuntas dalam lima tahun ke depan.

Pembangunan PLTU ini menelan biaya investasi senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp48 triliun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif