Jateng
Kamis, 4 Desember 2014 - 08:50 WIB

PELAYANAN LISTRIK : Sering Byar Pet 217 Kali, Gangguan Jaringan Listrik di Kudus Lampaui Target Maksimal

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas mengganti jaringan kabel terbuka dengan kabel tertutup di simpang Manahan, Solo, Rabu (5/3). Penggantian tersebut dilakukan agar jaringan listrik lebih aman dan tahan terhadap cuaca buruk. (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi

Kanalsemarang.com, KUDUS – Jumlah gangguan jaringan listrik milik PT PLN Rayon Kudus Kota, Jawa Tengah, yang terjadi selama Januari hingga November 2014 mencapai 217 kali atau melampaui target maksimal yang ditetapkan selama setahun.

Advertisement

“Adapun target maksimal terjadinya gangguan jaringan selama setahun sebanyak 150 kali. Sedangkan hingga November 2014 gangguan yang terjadi sudah mencapai 217 kali,” kata Manajer PLN Rayon Kudus Kota Agus Suwarsono seperti dikutip Antara, Rabu (3/12/2014).

Gangguan jaringan listrik yang terjadi selama ini, kata dia, disebabkan oleh banyak faktor.

Di antaranya, disebabkan oleh faktor cuaca, aktivitas masyarakat yang melakukan pembangunan serta hewan.

Advertisement

Ia mencatat, beberapa kali terjadi gangguan yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan yang dilakukan masyarakat, meskipun sudah diingatkan agar berhati-hati.

“Kalaupun membutuhkan pemadaman sementara, kami juga siap melakukannya. Kenyataannya, mereka terlalu menganggap sepele namun adanya sentuhan dengan kabel jaringan akhirnya menimbulkan gangguan hingga terjadi pemadaman listrik ke pelanggan,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, aktivitas burung liar yang terkadang hinggap di kabel jaringan juga bisa menyebabkan terjadinya gangguan jaringan listrik.

Advertisement

Terkait kerusakan travo maupun peralatan listrik yang ada, kata dia, selama ini memang kerap terjadi yang disebabkan karena tersambar petir.

Beberapa peralatan yang terpasang, kata dia, ada yang harus dilakukan penggantian ketika berulang kali terkena petir.

Akan tetapi, lanjut dia, tidak adanya peralatan pendukung untuk mengetahui peralatan tersebut sudah berapa kali tersambar petir, akhirnya petugas hanya bisa menggantinya ketika peralatan tersebut mengalami gangguan.

Total travo yang rusak dan harus dilakukan penggantian, kata dia, ada tujuh unit dengan harga setiap unitnya mencapai Rp25 jutaan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif