Jateng
Jumat, 12 Desember 2014 - 05:50 WIB

PELAYANAN PELABUHAN : Beri Kenyamanan Eksportir dan Importir, Tanjung Emas Tingkatkan Pelayanan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok Jakarta (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Advertisement

“Peningkatan pelayanan terus kami laksanakan, ini juga akan masuk pada program kerja di tahun depan,” ujar Kepala KSOP Tanjung Emas Carolus Sangaji seperti dikutip Antara, Kamis (11/12/2014).

Menurutnya, dengan peningkatan pelayanan maka para eksportir maupun importir akan lebih nyaman dalam mengirimkan barang melalui pelabuhan.

Salah satu program yang mulai dilaksanakan pada tahun depan yaitu penggabungan pemeriksaan barang dari instansi bea dan cukai serta dari instansi karantina. Dengan demikian, kondisi ini diharapkan bisa memanjakan para importir.

Advertisement

“Sebelumnya kan diperiksa secara terpisah, sehingga cukup merepotkan. Ke depan, akan kami periksa di satu tempat, jika sudah beres semua termasuk proses pemeriksaan barang melalui laboratorium baru barang boleh diambil,” katanya.

Sementara itu, mengenai peningkatan fasilitas lain sejauh ini pihak pelabuhan sudah mengerjakan proyek pengembangan pelabuhan yang ke depan diharapkan bisa menarik lebih banyak pelaku industri untuk memanfaatkan jasa pelabuhan.

“Pengembangan ini harus kami lakukan karena merupakan tuntutan pasar, saat ini laju ekspor impor semakin tinggi sehingga perlu fasilitas pengiriman yang baik dan memadai,” katanya.

Advertisement

Carolus berharap, kenaikan arus pengiriman barang tidak hanya khusus ekspor impor tetapi juga domestik. Dengan pengiriman melalui jalur laut, maka kepadatan jalan raya khususnya di jalur pantura bisa dikurangi.

Mengenai tarif, pihaknya mengakui sejauh ini tarif transportasi laut masih sedikit lebih mahal dibandingkan dengan transportasi darat, yaitu ada selisih sekitar Rp1 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif