Pelemahan rupiah ternyata belum berdampak terhadap harga kedelai impor. Di Pekalongan harga kedelai impor relatif stabil malah justru menurun
Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik
Kanalsemarang.com, PEKALONGAN – Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga menembus angka Rp13.000 per dolar belum berdampak pada harga jual kedelai impor, kata distributor kedelai Kota Pekalongan, Sakhowi.
“Meski nilai rupiah terpuruk, harga kedelai impor masih relatif bertahan bahkan justru cenderung menurun,” katanya di Pekalongan seperti dikutip Antara, Kamis (12/3/2015).
Harga jual bahan baku tahu dan tempe itu, kata dia, pada beberapa hari terakhir ini cenderung stabil, yaitu Rp7.300,00 per kilogram hingga Rp7.500,00/kg.
Ia mengatakan bahwa turunnya harga kedelai impor sudah terjadi sejak sekitar dua bulan sebelumnya. Misalnya, kedelai impor jenis SBS hijau Rp8.000,00/kg dan SBS merah Rp8.200,00/kg pada saat nilai tukar rupiah mencapai Rp12.500,00 per satu dolar AS.
“Sekarang harganya sudah turun. Jika beberapa waktu sebelumnya harga kedelai impor semula menembus Rp9.000,00/kg kini harganya kurang dari Rp8.000,00/kg,” katanya.
Menurut dia, menurunnya harga kedelai impor karena melimpahnya pasokan bahan baku tempe dan tahu itu di pasaran.
“Turunnya harga kedelai impor disambut baik oleh para perajin tahu dan tempe karena mereka bisa menikmati untung,” katanya.