SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pelestarian alam termasuk sumber daya air harus dihemat.

Kanalsemarang.com, CILACAP – Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) mengajak masyarakat untuk bersikap arif terhadap air, kata Sekretaris Harian DSDAN Untung Budi Santoso.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Kalau berdasarkan informasi dari BMKG [Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika], saat ini kita sedang mengalami ‘El Nino’ sehingga terjadi kekeringan yang sedikit panjang,” katanya ketika dihubungi dari Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (9/10/2015).

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus berhemat dalam pemanfaatan air dan diutamakan untuk penghidupan berupa air baku serta sisanya untuk produksi padi atau pertanian.

Ia mengatakan bahwa saat ini yang masih sering berebut adalah pemanfaatan air untuk air kemasan.

“Kadang-kadang dalam kondisi seperti ini menjadi titik yang krusial untuk didiskusikan. Tetapi selama semuanya terpenuhi, yang usaha [air kemasan] bisa berjalan walaupun harus sedikit mengerem, sementara yang produksi padi pindah ke palawija dulu, dan air baku memang untuk kehidupan jadi itu memang yang harus dipenuhi,” kata mantan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy itu.

Terkait kondisi sungai-sungai di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat khususnya Sungai Citanduy beserta anak-anak sungainya, dia mengatakan jika dilihat dari tutupan lahan di wilayah atas atau hulu, kondisinya masih lumayan bagus kalau dibandingkan dengan Sungai Citarum.

Akan tetapi di bagian bawah atau hilir Sungai Citanduy, kata dia, banyak terjadi sedimentasi sehingga tidak bisa menampung air.

Menurut dia, hingga bulan Agustus 2015, Sungai Citanduy sebenarnya sudah mengalami defisit air.

“Jadi, kondisi base flow saja yang jalan, sekitar 6-8 meter kubik yang mengalir. Itu hanya cukup untuk air bakunya sekitar 0,9 meter kubik dan sisanya untuk irigasi,” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah cukup bagus karena dengan debit air 4 meter kubik per detik bisa digunakan untuk mengairi sawah seluas 2.000-4.000 hektare.

Padahal luas cakupan irigasi dari Sungai Citanduy yang dialirkan melalui Bendung Manganti mencapai 26.153 hektare yang tersebar di Daerah Irigasi (DI) Sidareja-Cihaur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, seluas 21.537 hektare dan DI Lakbok Selatan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, seluas 4.616 hektare.

“Jadi, hanya bisa melayani sekitar 20-30 persen saja,” katanya.

Menurut dia, langkah yang paling baik dilakukan petani saat musim kemarau adalah menanam palawija.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya