SOLOPOS.COM - Andika, 5, bocah warga Kalitaman RT 003/RW 006, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, terbaring di ruang Instalasi Gawat Darurat RS DKT Dr Asmir, Salatiga, setelah mendapat penganiayaan dari pamannya, Wahyu, Kamis (19/5/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pembacokan Salatiga dilakukan seorang pemuda di Kalitaman terhadap lima anggota keluarganya, yang terdiri atas ayah, ibu, nenek, adik, dan keponakan.

Semarangpos.com, SALATIGA – Pelaku pembacokan di Kalitaman RT 003/RW 006, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Wahyu Setyo Wibowo, 31, memberikan pernyataan yang mencengangkan terkait alasannya melakukan penganiayaan terhadap ayah, ibu, nenek, adik, serta keponakannya.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Pemuda pengangguran itu mengaku melakukan perbuatan kejam itu karena mendapat bisikan dari dunia lain yang menyatakan bahwa kiamat sudah dekat. “Saat kami tanya, pelaku memang sering memberikan jawaban yang ngelantur. Ia bahkan sempat bilang kalau kiamat sudah dekat, sehingga harus segera membunuh keluarganya,” ujar Kapolres Salatiga, AKBP Yudho Hermanto, saat dijumpai Semarangpos.com di Lapangan Pancasila, Kota Salatiga, Jumat (20/5/2016) pagi.

Selain jawaban itu, Kapolres Yudho Hermanto juga mengaku sempat mendengar pelaku memberi pernyataan bahwa keluarganya sudah memiliki banyak dosa. Oleh karena tak ingin dosa keluarganya terus bertambah, ia pun berinisiatif menghabisi nyawa keluarganya.

“Sampai saat ini kami belum bisa memastikan apakah jawaban pelaku itu sebagai bukti kondisi kejiwaannya. Kami akan masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim psikiater baik dari RSUD [Salatiga] maupun Polda,” imbuh Kapolres.

Kapolres Yudho Hermanto menambahkan, saat ini, pelaku masih diamankan sel tahanan Mapolres Salatiga. Ia diberi ruang tahanan khusus guna mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa dilakukan oleh pelaku.

“Ya, jelas harus kami tempatkan di sel khusus. Kami enggak mau ambil risiko pelaku berbuat di luar nalar lagi. Kalau ditempatkan di tahanan umum, kami khawatir akan membahayakan penghuni yang lain,” beber Kapolres.

Sebelumnya, Wahyu nekat membacok lima anggota keluarganya dengan kapak di rumahnya, Kamis (19/5/2016). Aksi pelaku ini awalnya dilakukan kepada sang ayah, Slamet Wahono, 70; ibunya, Tumiyem, 70; nenek, Minto, 90; adik, Wuwu Handayani, 28, dan keponakan yang masih berusia lima tahun, Andika. Kelima korban saat ini masih menjalani perawatan secara intensif di tiga rumah sakit berbeda, yakni RS DKT dr. Asmir Salatiga, RSUD Salatiga, dan RS DKT di Magelang.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya