Jateng
Senin, 23 Mei 2016 - 21:50 WIB

PEMBACOKAN SALATIGA : Korban Tragedi Kalitaman Akhirnya Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana rumah duka yang juga menjadi lokasi pembacokan Salatiga di Kalitaman RT 003/RW 006, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Senin (23/5/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pembacokan Salatiga yang dilakukan pemuda Kalitaman akhirnya menyebabkan salah seorang korbannya meninggal dunia.

Semarangpos.com, SALATIGA — Salah satu korban penganiayaan di Kalitaman, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Kamis (19/5/2016) lalu, Sutijah alias Ny. Minto, 90, akhirnya meninggal dunia. Korban mengembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat empat hari di Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Asmir, Kota Salatiga.

Advertisement

Sutijah meninggal dunia, Minggu (22/5/2016) tengah malam. Jenazahnya langsung dimakamkan di TPU Karangduwet, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Senin (23/5/2016) siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Salah seorang warga Kalitaman, Hendi Suryo, 63, mengatakan dalam pemakaman itu tak ada satu pun anggota keluarga korban yang hadir. Kondisi ini tak lain karena sebagian besar anggota keluarga korban tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

“Sebenarnya ada anggota keluarga yang tidak menjadi korban, yakni Kelik [sapaan akrab Didik Kunadi] dan cucunya, Sigit. Tapi, keduanya juga tengah menunggu anggota keluarga lain yang dirawat. Jadi warga berinisatif untuk mengurusi jenazah hingga memakamkan Mbah Surtijah,” ujar Hendi saat dijumpai Semarangpos.com di rumah duka di Kalitaman RT 003/RW 006, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Senin.

Advertisement

Hingga Senin sore, banyak warga yang berdatangan untuk datang melayat ke rumah korban penganiayaan yang terletak di tepi Jl. Kalitaman, Kota Salatiga. Sementara itu, warga sekitar bergantian berjaga di rumah korban baik siang maupun malam.

Usia Lanjut
Sementara itu, Direktur RST dr. Asmir, Mayor CKM dr Agung Siswanto SpKg, SSA, menyatakan Surtijah tak bisa tertolong karena kondisinya yang lemah. Selain usia yang sudah lanjut, Surtijah juga mengalami luka di bagian kepala dan mata sebelah kiri.

“Iya, korban tak tertolong karena kondisinya yang lemah. Ia meninggal tadi [Minggu] malam,” tutur Agung.

Advertisement

Surtijah menjadi korban penganiayaan dengan kapak oleh cucunya, Wahyu Setyo Wibowo, 31, di rumahnya. Selain Surtijah, aksi kejam Wahyu ini juga menyasar kepada ayahnya, Slamet Wahono, 70, ibunya, Tumiyem, 70, adik perempuan, Wuwu Handayani, 28, dan keponakannya yang masih berusia lima tahun.

Keempat korban pembacokan Salatiga itu kini masih menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit. Slamet dan putrinya, Wuwu, dirawat di RST dr Asmir, sementara Tumiyem di RST Soedjono, Magelang, dan Andika di RSU Tugurejo, Semarang.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif