SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Pembangunan di Jateng tak seluruhnya mendapat nailai positif di kalangan DPRD Jateng. Salah satu yang dinilai tidak efektif adalah proses perbaikan jalan rusak yang dilakukan pemprov Jateng 

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Proses perbaikan jalan rusak yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Bina Marga dengan cara menambal, dinilai tidak efektif oleh kalangan legislator.

“Perbaikan jalan rusak dengan cara ditambal ini mubazir dan tidak efektif, apalagi dilakukan pada saat musim hujan,” kata anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Muhammad Rodhi seperti dikutip Antara, Jumat (16/1/2015).

Menurut dia, yang seharusnya dilakukan Pemprov Jateng terkait dengan program “Jateng Bebas Jalan Berlubang” adalah peningkatan jalan secara menyeluruh, bukan dengan penambalan seperti yang saat ini berjalan.

“Pertimbangannya antara lain, anggaran peningkatan jalan jauh lebih jelas dibandingkan penambalan, sedangkan penambalan tidak diketahui pasti berapa jumlah lubangnya, lebar , dan kedalaman kerusakannya bervariasi,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Ia mengakui kalau peningkatan jalan memang membutuhkan anggaran yang lebih besar dari sekadar penambalan yang bersifat sementara.

“Toh dalam jangka waktu dekat, juga akan dilakukan peningkatan jalan sehingga itu berarti Pemprov Jateng harus dua kali kerja jika tetap melakukan penambalan,” katanya.

Selain itu, kata dia, penilaian hasil peningkatan jalan lebih jelas karena ada tolok ukurnya, sedangkan penilaian kualitas hasil penambalan masih dipertanyakan.

Kepala Bidang Teknis Dinas Bina Marga Jateng Hanung Triyono yang dihubungi terpisah mengatakan penambalan lubang di jalan tingkat provinsi dilakukan di 263 ruas dengan total panjang mencapai 2.565,5 kilometer dan jalan tingkat nasional ada 231 ruas dengan panjang 1.390 km.

“Anggaran penambalan jalan berlubang diambilkan dari anggaran perawatan jalan yang tahun ini dialokasikan Rp102 miliar,” ujarnya.

Seperti diwartakan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginstruksikan seluruh jajarannya, khususnya Dinas Bina Marga, untuk secepatnya melakukan perbaikan jalan sehingga Jateng bebas jalan rusak pada awal 2015.

Terkait dengan perbaikan jalan rusak, Ganjar ingin memaksimalkan fungsi pengawas jalan guna mewujudkan Provinsi Jateng bebas jalan berlubang.

Menurut dia, pengawas jalan dapat diberdayakan untuk mengecek kerusakan jalan-jalan rusak di sejumlah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya