SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pasar tradisional (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pembangunan infrastruktur dengan memperbaiki delapan pasar tradisional oleh Pemkab Kudus ditarget selesai November 2015.

Kanalsemarang.com, KUDUS-Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memperbaiki delapan pasar tradisional yang ditargetkan selesai pada akhir November 2015.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Pasar dan Pengelolaan Pasar, Sudiharti di sela-sela meninjau pembangunan pasar burung di Jalan Kudus-Undaan, Kamis (8/10/2015) mengatakan kedelapan itu adalah Pasar Brayung, Karangbener, Wates, Sidorekso, Kaliputu, Bitingan, dan Kliwon.

Sementara untuk pasar burung, kata dia, merupakan bangunan baru karena sebelumnya menempati lahan milik PT Kereta Api Indonesia yang ada di Desa Wergu, Kecamatan Kota, Kudus.

Besarnya anggaran untuk perbaikan maupun pembangunan, lanjut dia, bervariasi karena masing-masing pasar memiliki ukuran luas yang berbeda-beda.

Pasar Brayung dianggarkan Rp4,9 miliar, Pasar Burung dianggarkan Rp3,8 miliar, Pasar Kaliputu dianggarkan Rp980 juta, Pasar Wates dianggarkan Rp2,4 miliar.

Pasar lainnya, yakni Pasar Kalirejo dianggarkan Rp6 miliar, Pasar Besito Rp3,4 miliar, Pasar Karangbener Rp927,57 juta, dan Pasar Sidorekso Rp927,57 juta.

Upaya perbaikan juga dilakukan dengan mengusulkan anggaran lewat APBD Perubahan 2015.

Dana tersebut, kata dia, diarahkan untuk penambahan sarana penunjang, di antaranya di Pasar Karangampel, Sidorekso, dan Pasar Burung.

Pelaksana proyek pembangunan Pasar Brayung dari PT Karya Makmur, Toni mengungkapkan, sejauh ini perbaikan pasar sudah mencapai 40 persen.

“Kami optimistis, bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.

Ia mengakui dalam pengadaan beberapa bahan material memang ada yang terkendal terutama pasir yang harus disesuaikan dengan spesifikasi yang ada.

Selain harga pasir cukup mahal, kata dia, stok barang di pasaran juga terbatas sehingga harus berupaya mendapatkan pasir yang kualitasnya sesuai perencanaan.

Terkait dengan material besi, kata dia, memang ada kenaikan menyusul pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, namun tidak terlalu signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya