SOLOPOS.COM - Jalan akses utama menuju RW 016 dialihkan sementara karena masih terdapat pengerjaan sheet pile di Kampung Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Permasalahan air pasang atau rob masih menghantui masyarakat pesisir utara Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), terutama di kawasan Tambak Lorok. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pun mengeklaim salah satu solusi untuk mengatasi permasalah rob di Tambak Lorok itu adalah pembangunan sheet pile atau tanggul laut. Meski demikian, proyek sheet pile di Tambak Lorok itu molor dari target awal penyelesaiannya.

Ketua RW 015 Tambak Lorok, Slamet Riyanto, mengatakan proyek sheet pile itu baru akan dikerjakan. Sebenarnya, warga sudah memimpikan sejak lama pembangunan sheet pile itu. Namun, pembangunan sheet pile itu molor karena permasalahan pembebasan lahan yang belum tuntas.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Maret baru mulai dikerjakan dari RW 016 dulu, karena awalnya yang dimulai dari RW 012. Masih ada kendala pembebasan lahan dan belum selesai, jadi dimulai dari RW 016. Jadi memang molor dari awalnya awal tahun, karena ada permasalahan ganti untung. Tapi pada intinya, mayoritas warga merespons positif, meski masih ada yang menolak [ganti untung pembebasan lahan],” ujar Slamet saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Kamis (4/5/2023).

Mengenai permasalahan rob, Slamet sudah tak mampu menghitung berapa kali wilayahnya direndam banjir rob. Segala upaya telah dilakukan warga mulai dari meninggikan rumah, meninggikan jalan, menambah pompa air, dan lain sebagainya.

Masyarakat sangat berharap apa yang dijanjikan oleh Pemkot Semarang terkait sheet pile yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023 itu. Sebab, tiap hari waktu sore atau ketika petang, air pasang selalu datang menyapa tiap rumah warga Tambak Lorok.

“Di RW 15 yang pasangnya cukup parah ada di RT 003, RT 004, RT 005, dan RT 008 dari total 9 RT. Di sana itu [cukup parah], robnya bisa sampai selutut orang dewasa. Volume airnya bisa kami atasi lewat pompa, durasinya jadi enggak lama, Cuma tiga sampai lima jam. Tapi tetap saja, tiap hari ada saja air rob. Maka harapan masyarakat sangat tinggi, semoga sheet pale benar-benar menjadi solusi,” bebernya.

Kamadi, 77, adalah satu satu warga Tambak Lorok yang rela merogoh kantong untuk meninggikan rumah agar terbebas dari terjangan rob. Kendati demikian, air rob tetap bisa masuk ke dalam rumahnya.

“Punya saya udah agak mendingan. Karena sudah tak tinggikan. Harapanya ya tanggul lautnya bener-bener bermanfaat, bisa cepat selesai, biar enggak ada rob lagi,” harap Kamadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya