Jateng
Jumat, 29 Agustus 2014 - 02:50 WIB

PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI : Pertamina Sebut Penjualan Pertamax Naik 27,2%

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pengendalian penjualan BBM subsidi berdampak pada penjualan nonsubsidi karena banyak pembeli yang berpindah konsumsi BBM, ujar Asisten Manager Eksternal Relation PT Pertamina Marketing Operation Regional IV Jateng-DIY Roberth MV Dumatubun.

“Selama diberlakukannya pengendalian penjualan BBM subsidi dari tanggal 18-25 Agustus lalu terjadi peningkatan penjualan yang cukup signifikan untuk BBM nonsubdisi,” ujarnya seperti dikutip Antara, Kamis (28/8/2014).

Advertisement

Dari beberapa jenis BBM nonsubsidi di antaranya Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex, penjualan Pertamax yang mengalami peningkatan cukup signifikan.

“Selama delapan hari terjadi peningkatan penjualan sekitar 27,2 persen khusus untuk Pertamax, jika dalam satu hari Pertamax terjual 224 KL selama pengendalian penjualan BBM subsidi lalu konsumsi Pertamax menjadi 285 KL per hari,” ujarnya.

Secara keseluruhan, rata-rata konsumsi BBM nonsubsidi naik 4,1 persen dari konsumsi normal sebelumnya, meski demikian peningkatan tersebut tetap tercatat kecil mengingat konsumsi harian untuk BBM nonsubsidi yang tidak terlalu tinggi.

Advertisement

Sebagai gambaran, konsumsi Pertamax di Solo dan sekitarnya pada hari normal mencapai 40 KL per hari sedangkan selama pengendalian penjualan BBM subsidi konsumsi Pertamax menjadi 200 KL.

“Walaupun ada kenaikan konsumsi BBM nonsubsidi tetapi secara volume produk angkanya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan konsumsi BBM subsidi,” jelasnya.

Menurutnya masyarakat yang beralih dari BBM subsidi ke nonsubsidi adalah mereka yang tidak mau antre lama dan memiliki urusan yang harus segera diselesaikan sehingga hanya bersifat sementara.

Advertisement

Oleh karena itu pihaknya berharap agar masyarakat ekonomi menengah ke atas bersedia untuk beralih konsumsi ke BBM nonsubsidi sehingga sasaran subsidi khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif