SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Kanalsemarang.com, KUDUS – Sebanyak 22 desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dibantu lapak atau tempat berjualan untuk pedagang kaki lima guna menumbuhkan roda perekonomian desa setempat, kata pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan Pasar dan Pengelolaan Pasar Kudus Sudiharti.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Awalnya terdapat 22 desa yang akan dibantu lapak PKL, namun dari jumlah tersebut ternyata ada lima desa yang batal menerima bantuan tersebut,” ujarnya didampingi Kasi Pedagang Kaki Lima Imam Prayitno seperti dikutip Antara, Selasa (21/10/2014).

Kelima desa tersebut, yakni Desa Rendeng (Kecamatan Kota), Jati Kulon (Kecamatan Jati), Papringan dan Karangampel (Kecamatan Kaliwungu) dan Colo (Kecamatan Dawe).

Mayoritas desa yang batal menerima bantuan lapak PKL tersebut, kata dia, disebabkan karena belum siap dengan lahan yang akan dibuatkan bangunan lapak PKL.

Selain itu, kata dia, kelima desa tersebut juga sudah mengajukan proposal bantuan lapak PKL, namun ada yang belum siap dengan lahannya.

Di antaranya, di Desa Colo, Rendeng, dan Karangampel, sedangkan Desa Jati Kulon dan Papringan sudah menyiapkan lahan namun meminta tambahan fasilitas serta proses pengurukan tanahnya.

“Karena kami hanya memfasilitasi pembangunan lapaknya saja, maka permintaan fasilitas tambahan serta pengurukan tidak bisa dipenuhi,” ujarnya.

Pasalnya, kata dia, anggaran yang tersedia hanya untuk pembangunan lapaknya.

Sementara 17 desa lainnya, kata dia, sudah siap dengan lahan yang dimiliki sehingga bantuan tersebut bisa direalisasikan.

Lahan yang digunakan, lanjut dia, merupakan lahan milik desa setempat.

Dengan adanya bantuan lapak PKL tersebut, dia berharap, PKL yang ada di desa setempat bisa berkembang karena disediakan tempat untuk berjualan.

Berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus, disebutkan bahwa jumlah lapak PKL yang diterima masing-masing desa bervariasi karena ada desa yang mendapatkan tujuh lapak dan ada pula yang mendapatkan 20 lapak.

Pagu anggaran untuk tujuh lapak sebesar Rp75 juta, sembilan lapak Rp98 juta, 17 lapak Rp170 juta, dan 20 lapak Rp117,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya