SOLOPOS.COM - Aksi tutup mulut di halaman Mapolres Batang, Jateng, Jumat (7/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Pembunuhan warga Batang membeku penanganannya selama tujuh bulan terakhir di tangan polisi setempat.

Semarangpos.com, BATANG — Puluhan warga Kabupaten Batang, Jumat (8/7/2017), siang melakukan aksi tutup mulut di halaman mapolres setempat. Unjuk rasa itu merupakan wujud protes mereka terkait kasus pembunuhan Haniyah, 35, warga Kecamatan Warungasem yang sudah tujuh bulan ini membeku penyelidikannya.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Pembunuhan pembantu rumah tangga itu terjadi 4 Desember 2016 atau tujuh bukan silam. Karena hingga tujuh bulan ini tak kunjung jelas hasil penyelidikannya, massa aksi menilai kinerja jajaran Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah dalam mengusut kasus itu sangat lambat.

Sejauh ini, langkah polisi dalam menangani kasus pembunuhan pembantu rumah tangga itu dinilai warga tidak jelas. Langkah penyelidikan yang telah dilakukan polisi dalam kasus pembunuhan pembantu rumah tangga di Batang tersebut juga tak pernah transparan dipublikasikan.

Sebagai bentuk protes, warga yang menutup mulut membentangkan spanduk dan pamflet bertuliskan “Tangkap dan Adili Pembunuh”, “Hukum Berat Pelaku Pembunuhan”, “Lawan Ketidakadilan Cari Pembunuh Sebenarnya”, dan “Tegakan dan Terapkan Norma Pancasila”.

Koordinator aksi Amar Makruf, 26, mengatakan kepada pers bahwa aksi tutup mulut ini mereka pilih sebagai bentuk rasa tidak puas warga terhadap kinerja kepolisian yang lambat dalam menanganani kasus pembunuhan pembantu rumah tangga di Batang itu.

“Kami ingin meluruskan dan ingin kasus pembunuhan itu diselesaikan. Memang aksi tutup mulut ini sebagai simbol bahwa mulut kami memang tertutup tetapi hati nurani kami harus tetap melihat,” katanya.

Ia mengatakan warga sudah berulang kali mendorong polres mengungkap tersangka dalam kasus pembunuhan pembantu rumah tangga di Batang itu. “Terkait kasus itu, kami telah menyurati ditujukan kepada Presiden, Kapolri, Komisi III DPR, Kontras tetapi hingga kini belum ada tindakan nyata,” katanya.

Paman korban, Khoiron, 45, mengatakan keluarga korban ingin polisi mengusut tuntas kasus pembunuhan pembantu rumah tangga di Batang yang telah tujuh bulan namun tak kunjung jelas pelakunya. “Kami yakin pelaku pembunuhan dilakukan oleh orang bukan makhluk ghaib. Oleh karena kami menuntut polisi mengungkap kasus itu,” katanya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Batang, AKP Suhadi mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan pembantu rumah tangga di Batang itu sekaligus mengungakp pelakunya. “Kami masih kesulitan mengungkap kasus itu karena minimnya barang bukti berupa saksi dan alat bukti yang ada. Yang jelas, kami masih bekerja keras melakukan upaya dalam melakukan pengungkapan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya