SOLOPOS.COM - Foto rontgen korban Eno Farihah yang menampakkan ada benda asing di tubuhnya. (Istimewa)

Pembunuhan Tangerang dengan korban Eno Farihan mendapat perhatian netizen Group Facebook MIK Semar. Mereka meminta pembunuh Eno dihukum mati.

Semarangpos.com, SEMARANG Kalangan netizen meminta tiga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan sadis terhadap Eno Farihah, 18, dihukum mati.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Karyawati PT PGM itu meninggal dunia di mess pabrik Desa Jatimulya, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangeran, Banteng, Jumat (13/5/2016), dengan kondisi mengenaskan ada benda keras mirip dengan bentuk gagang cangkul dimasukkan ke dalam tubuh korban.

“Hukuman mati, ben kapok [biar jera], nek [kalau] cuma disunat, dikebiri keenakan. Sok iso gawe [nanti bisa membuat] dosa yang lain. Orang-orang yang kaya begini langsung hukuman mati,” tulis pengguna akun Facebook Melly Benny.

Tulisan Melly Benny ini mengomentari postingan pengguna akun Dony Michael Chan di Grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar). “Sedih, miris, emosi, marah mungkin masih ada rasa yang belum terungkapkan melihat kejadian itu. Apa isi otak para pelaku, di mana hati nurani mereka?  Demi kepuasaan sesaat mereka tega melakukan tindakan yang melebihi tindakan binatang. Walaupun kejadian ini tidak terjadi di kota Semarang, tapi kita semua harus waspada. Kejahatan bisa terjadi di manapun. Hukuman apa yang pantas untuk pelaku sikopat ini?” tulis pengguna akun Dony itu.

Pengguna akun Facebook Lins Sweet juga sependapat dengan Melly kalau pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Ero Parinah dihukum mati. ”Hukuman mati. Pengen [ingin] teriak save Indonesia, save perempuan Indonesia,” tulisnya.

”Bunuh,” timpal pengguna akun Facebook Paimo Nrimo.

Demikian juga dengan pengguna akun Facebook Annisa Bilqis Lala yang meminta pelaku pembunuhan Eno Farihah dihukum mati.”Mati,” tulisnya singkat.

Sedangkan pengguna akun Facebook Sidiq Nur Seto mengusulkan agar kemaluan para pelaku dipancung atau dipotong kemudian distrum sampai meninggal dunia.

”Potong tangan dan sikile [kakinya] ben jarke [dan dibiarkan],” tulis pengguna akun Facebook Ady Setia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya