Jateng
Jumat, 26 Juni 2020 - 16:13 WIB

Pemerintah Genjot Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur dan Karimun Jawa

Newswire  /  Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal Motor Cepat Express Bahari 6F di Pelabuhan Kartini Jepara.  (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, JAKARTA -- Pemerintah terus menggenjot pengembangan destinasi wisata Borobudur dan Karimun Jawa. Destinasi wisata alam dan petualangan diprediksi meningkat saat pandemi usai.

Destinasi wisata Borobudur dan Karimun Jawa itu masuk dalam percepatan empat pariwisata nasional. Hal itu tertuang dalam erpres 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur.

Advertisement

"Tempat wisata outdoor dan wisata alam (adventure) diperkirakan akan segera booming setelah pandemi Corona berakhir. Kebetulan dua kabupaten ini, Magelang dan Karimun Jawa, wisata alamnya bagus," kata Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah, Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) Djoko Hartoyo, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (26/5/2020).

2 Pemudik dari Jatim di Karanganyar Positif Covid-19

Advertisement

2 Pemudik dari Jatim di Karanganyar Positif Covid-19

Djoko menjelaskan pihaknya telah memfasilitasi aspirasi desa terkait pengembangan wisata di 20 desa di sekitar kawasan Candi Borobudur. Usulan itu terakomodasi dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP) yang rampung disusun. Saat ini, sedang dipersiapkan Rancangan Peraturan Presiden (RPP)-nya.

Melalui ITMP itu diharapkan pembangunan infrastuktur seperti jalan dan fasilitas lainnya makin lancar. Dengan demikian, konektivitas antarlokasi wisata bisa mempermudah wisatawan menjangkau berbagai destinasi wisata.

Advertisement

Stimulus Rp25 Triliun

Tak hanya itu, terkait pengembangan destinasi wisata Karimun Jawa, Kemenko Marves bersama Kementerian Perhubungan akan menyiapkan angkutan umum berupa bus dengan rute Bandara Dewandaru dan Pelabuhan Legon Bajak ke Pusat Kota Karimun Jawa.

Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo Buka Lagi Minggu (28/6/2020)

"Karena jarak dari bandara ke pusat kota cukup jauh, mencapai 22 km. Dan tidak ada transportasi umum, kami sedang mengusulkan pengadaan armada bus. Jadi wisatawan yang datang dapat langsung melanjutkan perjalanannya dan ini menghemat biaya," ujar Djoko.

Advertisement

Selain itu, Djoko meminta agar para pelaku di sektor wisata melakukan strategi promosi yang berbeda. Sebagai contoh, misalnya menawarkan paket wisata baru dengan menonjolkan konten lokal melibatkan komunitas dan dinas pariwisata. Bisa juga menjual tiket secara online, hingga meningkatkan infrastruktur digital dan menguatkan SDM.

Pemerintah juga berencana akan memperluas stimulus konsumsi untuk kelas menengah ke atas. Stimulus itu akan dikucurkan dalam bentuk bantuan langsung bagi para pekerja pariwisata yang terdampak. Kemudian, diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran.

Stimulus itu digulirkan dengan alokasi anggaran Rp3,8 triliun dan penguatan dukungan sektor pariwisata seperti voucher makanan secara online dengan alokasi anggaran hingga Rp25 triliun.

Advertisement

"Perluasan ini dilakukan paling lambat pada kuartal III-2020 setelah ekonomi pulih dari pandemi," kata Joko.

Smart Village Dorong Tercapainya SDGs di Pelosok Desa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif