Jateng
Rabu, 1 Maret 2017 - 01:50 WIB

Pemkot Semarang Andalkan Sentra IKM Hasilkan Produk Unggulan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk UKM (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Pemkot Semarang bertekad mengembangkan sentra industri kecil dan menengah (IKM) agar menghasilkan produk unggulan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang fokus mengembangkan sentra-sentra industri kecil menengah di daerah ini demi menghasilkan produk-produk unggulan. “Di Semarang, ada sentra-sentra IKM yang kami fokuskan, seperti sentra batik warna alam di Gunungpati, tahu tempe di Tandang dan Krobokan,” kata Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang Nurjanah di Semarang, Selasa (28/2/2017).

Advertisement

IKM tersebar di berbagai wilayah Kota Semarang. Dipaparkan Nurjanah kemudian tentang industri bandeng presto, kulit lumpia, logam di kawasan Banjir Kanal Timur, serta sentra pembuatan kerupuk di kawasan Krobokan, Semarang.

Menurut dia, keberadaan sentra-sentra IKM itu selama ini mampu menghasilkan produk unggulan secara berkesinambungan, menyerap banyak tenaga kerja, dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. “Selain melakukan pembinaan di sentra-sentra IKM, kami juga memfasilitasi mereka untuk sertifikasi produk, packing [pengemasan], dan sebagainya. Ya, harapan kami mereka bisa terus berkembang,” katanya.

Ia mengakui selama ini kendala IKM untuk berkembang masih seputar permodalan dan promosi sehingga Disperin terus memfasilitasi promosi produk bekerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk kementerian. “Untuk promosi, kami juga terus fasilitasi meski belum mencakup semua IKM. Jumlah IKM di Semarang kan banyak sekali. Namun, kami juga bekerja sama dengan kementerian dan berbagai stakeholder,” katanya.

Advertisement

Nurjanah juga mengatakan pihaknya turut mencarikan solusi terhadap kendala yang dihadapi IKM, seperti ekspor, ketersediaan air, listrik, dan berbagai hal lainnya untuk memperlancar produksi kalangan IKM. “Biar ekspornya lancar, kami gandeng Bea Cukai. Terkendala air, kami hadirkan PDAM. Jika industri memiliki kendala listrik, kami minta PLN. Jadi, aktivitas IKM di Kota Semarang bisa lancar dan terus berkembang,” katanya.

Mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ia mengakui aspek positifnya adalah terbukanya kesempatan bagi pelaku industri lokal untuk mengekspor produknya ke luar negeri, tetapi barang-barang dari luar negeri juga masuk. “Ya, makanya kenapa harus cinta barang atau produk dalam negeri. Kalau industri lokal berkembang kan bisa menggerakkan perekonomian, namun kalau rasa nasionalisme kurang, ya, industri-industri lokal akan kalah,” tegasnya.sen

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif