SOLOPOS.COM - Bursa kerja atau job fair yang digelar Disnaker Kota Semarang di SMK Negeri Kota Semarang, mulai Selasa (7/11/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menggelar job fair selama dua hari, mulai Selasa-Rabu (7-8/11/2023). Job fair atau bursa kerja yang digelar di Gedung SMK Negeri 1 Kota Semarang ini pun dipenuhi para jobseeker atau pencari kerja yang mencari informasi lowongan kerja sesuai dengan yang diinginkan.

Total ada 80 perusahaan, baik swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN) yang menyediakan lowongan pekerjaan di job fair tersebut. Tampak para pencari kerja pun menyambut antusias event ini dengan memenuhi gerai perusahaan yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Seorang pencari kerja, Hesty, 30, mengaku datang jauh-jauh dari Magelang hanya untuk ikut job fair yang digelar Pemkot Semarang. Ia mengetahui informasi terkait bursa kerja itu melalui media sosial (medsos).

“Datang ke sini buat mencari pekerjaan. Ini tadi sudah mengajukan [lamaran] ke dua perusahaan,” ujar Hesty ketika berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Selasa.

Alumnus sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta itu mengaku sudah hampir dua tahun terakhir menganggur. Ia sempat bekerja pada 2017, namun perusahaannya terdampak pandemi Covid-19 hingga dirinya memutuskan berhenti pada 2022 lalu.

Hesty pun mengaku sebagai lulusan sarjana S1 bukanlah hal yang mudah mendapatkan pekerjaan di Jawa Tengah (Jateng). Selain usianya yang sudah berkepala tiga, saat ini persaingan antara pencari kerja juga semakin ketat.

“Pengalaman ada, tapi batas usia [yang menjadi persyaratan] kadang melewati seperti 25-28 tahun. Selain itu, lulusan S1 sekarang semakin banyak, persaingan kian ketat. Jadi kadang diinformasikan sama perusahaannya, ada pengalaman tapi gaji UMR mau enggak? Jadi kalau misalnya mau, diperlakukannya seperti lulusan baru [fresh graduate],” tuturnya.

Serupa juga dirasakan Zebua, 24, warga Kota Semarang. Lulusan sebuah SMK negeri di Kota Semarang ini pun berharap lamaran yang telah diajukan ke beberapa perusahaan di job fair yang digelar Pemkot Semarang bisa ditindaklanjuti.

“Seringnya di-ghosting [sudah melamar, tapi enggak ada pemberitahuan lebih lanjut]. Semoga kali ini dapat kepastian,” harap Zebua.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang, Sutrisno, berharap pelaksanaan job fair ini bisa menjembatani kebutuhan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, terlebih lagi angka pengangguran di Kota Semarang masih tergolong tinggi, yakni 7,60 persen.

“Harapan kami di 2023 ini bisa turun menjadi 5 persen. Makanya, saya ingin anak-anak yang baru lulus SMK bisa langsung kerja. Intinya siap kerja dulu, bangun pengalaman untuk meng-upgrade diri,” harap Sutrisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya