SOLOPOS.COM - Peletakan batu pertama pembangunan pasar untuk pedagang atau PKL onderdil yang dulunya menempati kawasan Barito di Margosari, Semarang, Selasa (12/9/2023). (Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), tengah mempersiapkan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi berjualan bagi pedagang onderdil Barito Karya Mandiri atau PKL Barito. Lokasi baru itu berada di Jalan Margosari RT 002 RW 007 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Selama ini pedagang onderdil atau PKL Barito berjualan di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Meski demikian, akhir tahun ini para pedagang itu harus hengkang menyusul kontrak atau sewa tempat yang habis.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan lokasi baru bagi pedagang onderdil Barito itu berada di Jalan Margosari. Pembangunan pasar itu sudah dilakukan peletakan batu pertama dan akan segera dilanjutkan agar bisa diselesaikan secepatnya.

“Masa kontrak [pedagang onderdil Barito] di MAJT kan habis tahun ini. Terus kami pilih di sini [Margosari] dan dibangun secara swadaya. Untuk infrastuktur dibantu Dinas Perdagangan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Permukiman, serta Dinas Tata Ruang,” ujar Fajar di sela acara peletakan batu pertama, Selasa (12/9/2023).

Ia menyebut pasar onderdil pedagang Barito Karya Mandiri dibangun di atas lahan seluas 8.000 meter persegi milik Pemkot Semarang. Pasar ini diproyeksikan mampu menampun 200 pedagang. Sementara untuk pedagang yang tidak tertampung akan direlokasi ke eks Pasar Dargo.

“Ini luas 8.000 meter persegi. Nah, pedagang Barito kan ada 559 orang. Di sini bisa 200-an orang, sisanya bisa ke eks Dargo,” ungkap Fajar.

Permanen

Fajar menambahkan rencana Pasar Margosari akan menjadi pasar permanen bagi pedagang onderdil atau PKL Barito. Dengan demikian, pasar onderdil di Semarang tidak akan berpindah-pindah lagi.

“Akan jadi pasar ke-53 dibawah pengelolaan Dinas Perdagangan,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sawah Besar, Mulyadi, menambahkan pembangunan pasar ini ditarget selesai dalam waktu 30 hari atau sudah bisa beroperasi pada bulan November nanti.

“Pembangunan harus memperhatikan insfrastruktur dan drainase untuk penanganan dampak hujan. Nantu ukuran lapak pedagang 3×5 meter,” jelasnya.

Di sisi lain, Ketua Paguyuban Barito Karya Mandiri, Rahmat Yulianto, mengatakan nantinya pedagang yang berada di pasar tersebut merupakan pedagang klaster logam. Bulan November mendatang seluruh pedagang eks Barito akan pindah ke lokasi Margosari dan eks Dargo.

“Di sini khusus klaster perlogaman, kalau di Dargo jelas tidak mungkin. Di sini kan luas, paling telah November kami sudah geser dari MAJT ke sini dan Dargo. Sebenarnya lebih strategis di sini ya tapi perlu ada pembebasan lahan supaya pasar lebih dekat dari jalan raya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya