Jateng
Rabu, 20 Maret 2024 - 16:08 WIB

Pemprov Jateng Tawarkan Kerja sama Sektor Pariwisata ke Tiongkok

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekda Jateng, Sumarno (kiri), dan Konsulat Jendral RRT, Xu Yong, saat menggelar pertemuan di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (20/3/2024). (Diskominfo Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng menawarkan kerja sama sektor pariwisata ke Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hal tersebut disampaikan Sekda Jateng, Sumarno, saat melakukan pertemuan dengan Konsul Jenderal RRT, Xu Yong, di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (19/3/2024).

Sumarno mengatakan kedatangan Konjen RRT dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan Pemprov Jateng yang sudah terjalin sejak lama. Bahkan, selama 2019-2023 Tiongkok masuk lima besar realisasi investasi di Jateng dengan nilai investasi sebesar 5,54 juta dolar.

Advertisement

“Kami berharap adanya kerja sama yang lebih luas dan intensif lagi dengan Tiongkok. Apalagi ada program dari RRT untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas,” katanya.

Bangkitnya kelas menengah di Tiongkok, menurut Sumarno, dapat menjadikan peluang bisnis di Jawa Tengah. Karenanya, Pemprov Jateng akan menangkap peluang di sektor pariwisata. Hal ini tak lain karena setiap kabupaten/kota di Jateng memiliki wisata unggulan untuk dikenalkan ke masyarakat menengah Tiongkok.

Menurutnya, berwisata menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat ekonomi menengah. Karenanya, potensi itu akan ditangkap melalui peningkatan kerja sama di sektor pariwisata. Terutama di kawasan Candi Borobudur, Pulau Karimunjawa, dan kawasan dataran tinggi Dieng.

Advertisement

“Selama ini, Borobudur menjadi tujuan tempat beribadatan umat Buddha. Masyarakat Tiongkok juga banyak yang memeluk agama Buddha, sehingga ini mudah-mudahan menjadi salah satu daya tarik masyarakat Tiongkok berkunjung ke Borobudur,” harapnya.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RRT di Surabaya, Xu Yong mengatakan, pihaknya sangat bersedia memajukan kerja sama yang sudah ada. Termasuk kerja sama yang belum terealisasi antara Provinsi Jateng maupun Tiongkok. Melalui kerja sama, diharapkan bisa meningkatkan kemajuan dan kemakmuran bersama.

Ia menilai, Jateng mempunyai prospek yang sangat bagus, karena memiliki lokasi yang strategis, transportasi yang baik, dan iklim usaha yang kondusif. “Tiongkok merupakan pasar yang besar. Saat ini ada sekitar 400 juta rakyat menengah, diprediksi pada 2035 meningkat menjadi 800 ribu rakyat menengah,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif