SOLOPOS.COM - Mahasiswa Baru UKSW Salatiga saat mengikuti malam inaugurasi orientasi mahasiswa baru (OMB) di lapangan sepak bola kampus setempat, Jumat (18/8/2023) malam. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Malam Inaugurasi Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2023 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga sangat kental dengan nuansa etnik.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mempertegas UKSW sebagai Kampus Indonesia Mini. Malam puncak kegiatan yang digelar di Lapangan Sepak Bola UKSW itu berlangsung meriah pada Jumat (18/8/2023).

Lagu-lagu daerah seperti Sik Sik Sibatumanikam, Lir Ilir, sampai lagu Anak Kambing Saya mengalun merdu dari Paduan Suara 60 mahasiswa baru UKSW. Suguhan lagu-lagu daerah bertambah manis dipadukan dengan tarian dari 106 mahasiswa baru yang juga mengenakan aksesori etnik beraneka rupa.

Nuansa etnik juga terasa saat penampilan tarian dari perwakilan tiga kelompok etnik yang ada di UKSW. Masing-masing, yaitu Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (Himpar), Perhimpunan Keluarga Kalimantan Salatiga (Perkkasa) dan Ikatan Keluarga Mahasiswa dan Siswa Timur-NTT (IKMASTI).

Tak hanya penampil yang menunjukkan keberagaman etnik yang ada di UKSW. Rektor dan para Wakil Rektor UKSW juga mengenakan baju adat berbagai daerah.

Itu dilakukan untuk menegaskan identitas UKSW sebagai Kampus Indonesia Mini. Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, tampak memakai baju Papua.

Sementara Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, memakai baju dari Bali; Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur dan Perencanaan Priyo Hari Adi, memakai baju dari Bengkulu; Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan, Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, memakai baju dari Nusa Tenggara Timur; dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian, Yafet Yosafet Wilben Rissy memakai baju dari Nias.

Semangat nasionalisme juga diusung dengan penampilan Paduan Suara Mahasiswa Baru yang menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, seperti Tanah Airku, Zamrud Khatulistiwa, dan Bagimu Negeri.

Inaugurasi bertambah meriah ketika Perwakilan Mahasiswa Papua di UKSW menari dan menjemput Rektor Intiyas beserta para Wakil Rektor, Perwakilan Komando Resor Militer 073/Makutarama dan Perwakilan Komando Distrik Militer 0714/Salatiga. Sebelumnya, Perwakilan Mahasiswa Papua di UKSW juga ikut ambil bagian dalam menyalakan obor yang menjadi simbol semangat.

Dalam kesempatan ini, Rektor Intiyas didampingi Wakil Rektor dan Ketua Panitia OMB 2023, Novriest Umbu Walangara Nau, berkesempatan memakaikan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa baru. Pemakaian jas almamater ini menjadi simbol sebanyak 2.652 mahasiswa peserta OMB 2023 resmi menjadi bagian dari keluarga besar UKSW.

Rektor Intiyas dalam sambutannya mengajak semua mahasiswa baru UKSW untuk ikut menjaga Indonesia dengan kolaborasi dan komitmen berupa sinergis-patuh-harmonis-teladan-integritas (Satu Hati). Sebagai putra-putri Indonesia, semua harus mengisi kemerdekaan dengan kreativitas yang bertanggung jawab.

“Inilah UKSW. Mari kita buktikan dengan tidak menyia-nyiakan segala perjuangan para pahlawan. Jangan menyerah, jangan pernah letih, jangan pernah lelah, jangan mengeluh dan jangan mudah rapuh. Indonesia membutuhkan kalian semua. Hiduplah garba ilmiah kita dan hidup mahasiswa,” kata Rektor Intiyas.

Tidak hanya Rektor Intiyas, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga, Dance Iskhak Palit, M.Si., juga turut hadir semalam.

Di hadapan ribuan mahasiswa baru UKSW, Dance Iskhak Palit, M.Si., yang juga alumni UKSW ini menyebut sejak awal berdiri, mahasiswa UKSW tidak hanya dari Jawa Tengah, melainkan sudah datang dari berbagai daerah. Keberagaman yang ada di UKSW inilah yang membuat masyarakat Salatiga juga beragam.

“Atas nama pribadi dan pemerintah Kota Salatiga saya menyambut kedatangan adik-adik sekalian. Selamat datang di Salatiga yang disebut Indonesia karena UKSW,” tegasnya.

Inaugurasi OMB 2023 juga dimeriahkan dengan penampilan seorang musisi, Gilang Ramadhan. Dikenal sebagai pemain drum, Gilang tak tampil sendiri semalam. Bersama Adi Darmawan dan Percussion, musisi kelahiran tahun 1963 ini menghibur ribuan mahasiswa baru UKSW dengan permainan musik perkusi.

Menggunakan berbagai alat musik tradisional seperti kendang, rebana, tifa, dan alat musik tabuh lainnya, Gilang bersama Adi Darmawan dan Percussion membuat takjub sivitas akademika yang memenuhi lapangan sepak bola dengan permainan musik perkusinya.

Di sela permainannya, Gilang juga mengajak mahasiswa baru ikut ambil bagian dalam perform dengan berakapela bersama. Mengejutkan, Rektor dan para Wakil Rektor juga diundang naik ke atas panggung untuk memainkan alat musik bersama-sama Gilang Ramadhan.

Rektor Intiyas tampak memainkan tamborin, sedangkan para Wakil Rektor memainkan berbagai alat musik perkusi. Rektor Intiyas juga nampak mengajak mahasiswa baru menari bersamanya.

Dalam suasana akrab, Rektor Intiyas tampak turun dari panggung dan menari bersama mahasiswa baru. Di penghujung, Rektor dan Wakil Rektor mengajak mahasiswa baru bergoyang bersama dalam alunan lagu Goyang Maumere.

Gilang Ramadhan yang dijumpai seusai acara Inaugurasi mengatakan sangat excited bisa tampil di hadapan mahasiswa baru UKSW.

“Saya excited tampil di depan mahasiswa karena pasti di kampus menyuguhkan hal baru. Pertunjukkan musik seperti ini jarang ditampilkan di kampus karena musik seperti ini bukan hanya entertain tapi juga edukasi,” katanya.

UKSW sendiri ternyata menarik hati Gilang Ramadhan karena mahasiswanya datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Project Director Inaugurasi OMB 2023, Yudi Novrian Komalig, menuturkan, acara semalam itu mengusung tema yang sama dengan OMB, yaitu Fostering Creative Minority. Melalui penampilan mahasiswa baru yang kental nuansa etnik diselipkan juga pesan lewat lagu kebangsaan untuk terus menjaga semangat nasionalisme.

“Dari medley lagu daerah, tarian etnis dan juga ada medley lagu kebanggsaan, ingin menyampaikan pesan walaupun kita berbeda etnis tetapi ada yang mempersatukan kita, yaitu jiwa nasionalisme,” terang Yudi Novrian Komalig.

Dosen Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) ini juga menuturkan mahasiswa baru yang terlibat sebagai penampil dalam inaugurasi hanya melakukan latihan kurang lebih dua jam setiap harinya, dalam waktu hanya lima hari. Latihan tersebut dilakukannya di sela-sela kegiatan OMB.

Inaugurasi OMB 2023 juga dimeriahkan dengan pengundian admission promo bagi mahasiswa baru. Dari pengundian didapatkan 14 mahasiswa baru dari 14 fakultas yang berhak mendapatkan handphone dari Divisi Promosi dan Komunikasi Publik (Divprom Komblik) UKSW.

Rangkaian OMB UKSW masih akan berlanjut dengan diadakannya Karnaval OMB 2023 Parade Musik Nusantara “Feel Our Beat” pada 9 September mendatang.

Rekomendasi
Berita Lainnya