Jateng
Selasa, 2 Agustus 2016 - 13:50 WIB

PENATAAN KOTA SEMARANG : Kemijen dari Kawasan Kumuh Kini Kampung Seni

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Grebeg Subali, salah satu aktivitas Hysteria, Semarang. (grobakhysteria.or.id)

Penataan Kota Semarang melalui Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) menyulap kawasan kumuh Kemijen menjadi kampung seni.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan pentaaan wilayah kumuh melalui Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP). Salah satu sasarannya adalah kawasan Kemijen yang diproyeksikan menjadi kampong seni.

Advertisement

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan penerapan P2KKP di Kota Semarang salah satu wujudnya adalah melalui penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas.”Kami terus mengusahakan agar program penataan kawasan kumuh tersebut dapat benar-benar berjalan,” katanya sebagaimana dipublikasikan Semarangkota.go.id, Minggu (31/6/2016).

Dia menambahkan penanganan wilayah kumuh tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, tetapi juga perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. “Saya sangat mengapresiasi Hysteria yang telah ikut turun tangan di Kelurahan Kemijen yang semula kumuh menjadi kampung seni,” kata Hendrar Prihadi.

Hysteria yang dipuji Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—adalah organisasi seni yang bergerak di bidang pemberdayaan anak muda berbasis komunitas. Organisasi itu berperan aktif menyulap Kelurahan Kemijen yang menurut Badan Perancanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, merupakan satu dari 64 kelurahan kategori kawasan kumuh, menjadi kampung seni.

Advertisement

Berbagai karya seni instalasi hingga mural menghiasi dinding-dinding rumah warga hingga area publik tempat warga berkumpul. Direktur Hysteria, Adin, menyakini karya seni dapat membuat warga Kemijen merasa bangga dan mencintai tanah tempat tinggal mereka.

”Berharap semua hasil karya seni yang dibuat di Kelurahan Kemijen dapat dijaga oleh warga agar tetap ada selamany,” harap dia.

Annisa Risky, salah seorang seniman lukis mural yang ikut menghias Kemijen menyatakan jika seni tidak lagi berjarak dalam kehidupan orang banyak. “Seni dapat menjadi sesuatu yang berguna baik secara estetik maupun sosial,” ujar dia.

Advertisement

Sebagai kampung seni, Kelurahan Kemijen kini menarik minat orang untuk datang berkunjung ke sana, melihat secara langsung deretan seni visual yang menghiasi daerah tersebut.”Saya melihat dari Instagram kampung seni Kemijen, terus penasaran, jadi saya sempatkan datang ke sini,” ujar mahasiswa Undip Semarang yang tinggal di Tembalang, Tria.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif