SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Kota Lama Semarang, Jateng, Kamis (19/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Penataan Kota Semarang berlanjut.

Semarangpos.com, SEMARANG — Program revitalisasi Kota Lama Semarang yang merupakan bagian dari penataan Kota Semarang berlanjut. Wakil Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan revitalisasi kawasan Kota Lama tidak akan berhenti tetapi berlanjut ke kawasan sekitarnya sampai Pecinan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Program tidak hanya berhenti di Kota Lama, tetapi berlanjut ke kawasan-kawasan lain, sampai ke Pecinan,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Jumat (14/4/2017) sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara.

Ita yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang itu mengatakan revitalisasi kawasan itu didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dari kebutuhan anggaran untuk revitalisasi Kota Lama sekitar Rp66 miliar, kata dia, Kementerian PUPR sudah menanggung sebesar Rp40 miliar, sementara provinsi sebesar Rp5 miliar.

Menurut dia, Kementerian PUPR merencanakan menganggarkan revitalisasi kawasan di beberapa kota, dan Semarang yang akan diawali dari Kota Lama merupakan salah satu prioritasnya.

“Makanya, kalau dilihat dari development masterplan, ada rangkaian dari revitalisasi Kota Lama atau Little Netherland. Di dekat kawasan itu, ada Kampung Arab atau Kauman, kemudian Pecinan,” katanya.

Untuk tema revitalisasi kawasan Kota Lama, kata dia, temanya sudah ditetapkan yakni “Kota Perdagangan Gula Dunia” melihat sejarah pernah jadi pusat perdagangan gula dunia zaman Belanda.

Sampai saat ini, BPK2L masih terus menginventarisasi bangunan-bangunan tua di kawasan Kota Lama yang berkaitan dengan sejarah jalur perdagangan gula dunia untuk difokuskan revitalisasinya.

Rencananya, bagian tengah kawasan Kota Lama juga akan dijadikan sebagai kawasan pedestrian sehingga kendaraan bermotor tidak diperbolehkan masuk dan akan dialihkan arus lalu lintasnya.

Portal beton pun sudah ditanam di beberapa titik untuk membatasi akses kendaraan bermotor sebagai persiapan dari pengalihan arus lalu lintas, seperti di Jalan Kepodang. “Kami kan sudah batasi tonase kendaraan yang melintas, nanti dilanjutkan pengalihan arus lalu lintas, penataan jalur pedestrian, dan sebagainya. Semuanya dilakukan secara bertahap,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya