SOLOPOS.COM - Rancangan panggung terbuka di Taman KB Semarang besutan Djarum Foundation. (Instagram-@hendrarprihadi)

Penataan bakal dilakukan Pemkot Semarang terhadap selter-selter PKL di Taman KB atau Taman Menteri Supeno.

Semarangpos.com, SEMARANG — Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Taman Keluarga Berencana (KB) Kota Semarang diultimatum dinas perdagangan setempat untuk mengosongkan selter yang mereka tempati paling lambat awal Februari 2018.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Pengosongan selter-selter yang biasa ditempati PKL itu hanya untuk smentara waktu, karena lokasi itu bakal direvitalisasi. “Selter akan dibongkar minggu pertama Februari 2018. Makanya, saya minta segera mengosongkan lokasi,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Kota Semarang, Kamis (25/1/2018).

Pembongkaran selter-selter PKL Taman KB yang belakangan hari ini kerap disebut Pemkot Semarang sebagai Taman Menteri Supeno itu seiring dengan pembangunan Taman Indonesia Kaya. Revitalisasi yang didukung pihak swasta itu sebagai upaya mempercantik ruang terbuka hijau (RTH) ibu kota Jawa Tengah.

[Baca juga Djarum Foundation Lengkapi Taman KB di Semarang dengan Panggung Terbuka]

Dalam penataan ulang Taman KB itu, imbuh Fajar, para PKL akan dibangunkan selter baru yang lebih bagus namun baru bisa ditempati kembali setelah proyek Taman Indonesia Kaya selesai dilaksanakan. “Nantinya, selter PKL akan dibangun lagi dengan lebih bagus. Jadi, kami minta PKL untuk berjualan di tepi jalan dulu selama beberapa bulan sampai pembangunan selesai,” katanya.

Ia mengakui sejauh ini belum menemukan tempat relokasi yang memungkinkan bagi para PKL Taman KB sehingga terpaksa mengizinkannya berjualan di tepi jalan untuk sementara waktu. Apalagi, imbuh dia, PKL menginginkan tempat relokasi yang tidak jauh dari lokasi lama, tetapi di sekitar Taman KB tidak ada lahan kosong milik Pemerintah Kota Semarang yang bisa dipergunakan.

Untuk sementara waktu, kata dia, PKL juga harus membangun lapak sendiri meski nanti juga akan dibangunkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk tempat berdagang sementara bagi PKL. Diakuinya, keberadaan PKL Taman KB yang nantinya berjualan di tepi jalan selama proses pembangunan selter menimbulkan dampak, terutama kemacetan lalu lintas dan dampak sosial.

“Tetapi, hanya sementara. [Pembangunan selter] Sekitar tiga bulan. Setelah itu, mereka akan kembali berjualan lagi di tempat lama dengan kondisi selter yang baru,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Taman KB Bersatu Marlan mengatakan para pedagang tidak menolak relokasi seiring pembangunan Taman Indonesia Kaya, tetapi harus disediakan tempat relokasi terlebih dulu. “Kami inginnya dinas segera membangun tempat relokasi. Untuk tempat relokasi, para pedagang sepakat lapak sementara tetap berada di dekat Taman KB,” katanya.

Ia menjelaskan para PKL di Taman KB sudah berjualan di lokasi tersebut selama belasan tahun yang terdaftar secara resmi sehingga harus diperhatikan oleh pemerintah. “Ya, rata-rata pedagang sudah berjualan di sini antara tujuh sampai belasan tahun. Kalau dipindah sementara silakan, tetapi harus ada tempatnya. Di tepi jalan pun tidak masalah,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya