Jateng
Jumat, 8 Mei 2015 - 06:50 WIB

PENCURIAN IKAN : Himpunan Nelayan Pastikan Pencurian Ikan Tak Sampai Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ikan bawal (indonetwork.co.id)

Ilustrasi ikan bawal (indonetwork.co.id)

Pencurian ikan yang marak di Indonesia diyakini Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Jateng tidak sampai ke wilayah Jawa Tengah

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Jawa Tengah menyatakan pencurian ikan tidak sampai ke perairan Jawa Tengah sehingga tidak berdampak pada aktivitas para nelayan lokal.

“Tepatnya sejak lima tahun lalu kami tidak pernah mendapat informasi dari para nelayan terkait pencurian ikan di perairan Jawa Tengah,” kata Wakil Ketua HNSI Jateng Ali Mulyono di Semarang seperti dikutip Antara, Kamis (7/5/2015).

Advertisement

Sejauh ini, HNSI terus mengimbau kepada para nelayan agar lebih aktif dalam memberikan informasi jika bertemu dengan kapal-kapal mencurigakan.

Menurutnya, pertemuan yang dilakukan pengurus HNSI Jateng bersama dengan para anggota biasanya dilakukan sekali dalam waktu enam bulan. Pada pertemuan tersebut pihaknya selalu berpesan agar informasi terkait aktivitas penangkapan ikan bisa disampaikan.

Diharapkan, para nelayan bisa secepatnya melapor kepada petugas Polair atau pemerintah daerah jika bertemu dengan kapal mencurigakan, dengan demikian tindakan hukum bisa secepatkan dilaksanakan.

Advertisement

“Namun sejauh ini perairan di Jateng aman dari pencurian ikan oleh nelayan dari negara lain. Kami harap ini bisa terus bertahan,” katanya.

Menurutnya, perairan Jateng yang aman tersebut tidak lepas dari kondisi perairan Jateng yang jauh dengan perbatasan perairan negara lain. Untuk yang paling dekat adalah bagian selatan yang berbatasan dengan perairan Australia namun masih berjarak sekitar 200 mil.

Di sisi lain, para nelayan lokal khususnya dengan ukuran kapal di bawah 30 gross ton (GT) hanya berlayar dengan jarak tempuh tidak lebih dari 12 mil.

Adapun beberapa nelayan dengan kapal di atas 30 GT melakukan perjalan lebih jauh, tak jarang mereka masuk hingga perairan Kalimantan Selatan, Selat Makasar, dan Natuna.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif